Alat Deteksi Dini Tsunami Di Sukabumi Rusak Warga Inovasi TWS 'Ala' Cicurug

- 28 September 2020, 14:41 WIB
/

 

MEDIA PAKUAN-Seiring  peralatan peringatan dini tsunami  atau Tsunami Warning System (TWS)  milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi tidak bisa dipergunakan. Padahal TWS disiagakan untuk mendeteksi potensi tsunami.

Apalagi dari hasil riset gelombang  dengan ketinggian hingga mencapai 20 Meter harus disiagakan secara optimal. 

Maka mendorong Iwan Kurniawan (46) berinovasi. Warga  Kampung Legok Picung, RT 3/5, Desa Cisaat, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi berhasil menciptakan perangkat alat deteksi dini.  

Kendati peralatan tersebut masih dikaji secara ilmiah. Tapi meyakinkan cara kerja alat deteksi dini ala warga Cicurug, tidak hanya mampu membaca  tiap ada guguran material alam. Seperti guguran batu, pasir dan tanah.

Baca Juga: Tim ITB akan Tindaklanjuti Hasil Penelitian Tentang Potensi Tsunami

"Tapi mampu mendeteksi material  yang jatuh dari tebing yg berpotensi longsor. Sehingga mampu mengingatkan populasi manusia yang berada disekitar lokasi bencana," katanya.

Kendati berbahan rangkaian besi pipa kabel DC, battraei dan pelat galpanis. Tapi memiliki  radar, sound prosesor dan tiang pemancar suara setinggi 6 M." Kekuatan pancaran suara radius 1 km, "katanya. 

Pusat Pengendalian dan Operasional, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna mengatakan peralatan peringatan dini atau Tsunami Warning System (TWS) tidak bisa dipergunakan secara optimal alis rusak. 

Sementara hanya 4 dari 8 TWS yang masih berfungsi optimal. TWS kini disebar di pesisir dan laut lepas di Kecamatan Tegalbuleud  dan Kecamatan Ciracap. 

Halaman:

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x