Baca Juga: Belasan Rumah di Gunungguruh Sukabumi Diterjang Banjir, Mak Odah Cuma Bisa Pasrah
Sementara itu Asesor SDM Aparatur Ahli Utama Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmadja mengatakan, hal penting yang harus diterapkan dalam manajemen ASN dan sistem merit adalah pemanfaatan digitalisasi dan akurasi pemrosesan data.
"Kita harus memiliki ukuran. Sebagai contoh, sebuah negara dikatakan maju jika ditunjang oleh tigal hal ini; kualitas SDM, ekonomi, dan aparatur berkualitas," ujarnya.
Penerapan sistem merit harus sudah mulai dilakukan pada saat penerimaan CPNS. Dengan demikian akan menghasilkan ASN yang berkualitas dengan mengandalkan kualitas dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan instansi.
"Saya berikan lagi sebuah contoh, negara Singapura, 55 tahun lalu itu tidak seperti saat ini. Hal pertama yang dilakukan oleh Lee Kwan Yew yaitu melakukan rekrutmen orang-orang berkualitas dan berkompeten yang siap mengelola negaranya," tuturnya
Baca Juga: Misteri Keberadaan ABK Kapal Tanker Asal Magelang Usai Jatuh di Perairan Sukabumi
Setiawan memaparkan, sistem merit bisa diwujudkan jika ditunjang dengan data yang baik. Maka dari itu Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mencontohkan hal tersebut dengan menggunakan aplikasi terintegrasi yang dapat menentukan kualifikasi, kualitas, dan kemampuan para ASN.
"Sistem merit juga dapat memberikan kesempatan kepada ASN untuk mengembangkan kariernya sesuai dengan kemampuan dan kompetensinya. Hal ini akan mendorong ASN untuk terus meningkatkan kompetensinya agar dapat berprestasi dan menempati posisi yang lebih tinggi. Jadi, disinilah pentingnya talenta manajemen," tandasnya.
Penerapan sistem merit dalam manajemen talenta ASN menurutnya merupakan hal krusial lantaran untuk mewujudkan kualitas ASN yang unggul dan birokrasi yang baik.***