Hujan Guyur Sukabumi, Air Ledeng PDAM TBW Kota Sukabumi Mengering

- 18 September 2020, 17:26 WIB
Air ledeng PDAM TBW Kota Sukabumi,  warga tidak bisa melakukan aktivitas cuci
Air ledeng PDAM TBW Kota Sukabumi, warga tidak bisa melakukan aktivitas cuci /

 

MEDIA PAKUAN-Kendati hujan telah mengguyur Sukabumi dalam dua hari terakhir. Tapi tidak menyebabkan debit sumber mata air Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bumi Wibawa (PDAM TBW) Kota Sukabumi bertambah.

Apalagi guyuran hujan relatif kecil sehingga pasokan air bersih di PDAM masih belum optimal.

Bahkan kekeringan air mengalir ke pipa-pipa milik PDAM semakin mengecil. Dalam dua hari terakhir ini, pasokan air ke rumah pelanggan sama sekali tidak ada air.

Baca Juga: Seiring Pohon Tumbang, BPBD Kota Sukabumi Himbau Warga Waspada Hujan Disertai Angin Kencang

"Kalaupun ada, air berwarna kekuning-kuningn dan berbau," kata salah seorang warga Perumahan Sukaraja Indah Regency, Desi.

Sebenarnya, kata Desi kekeringan telah berlangsung dalam dua pekan terakhir. Tapi puncak kekeringan terjadi telah berlangsung dua hari ini. 

" Benar-benar tidak ada air. Sebelumnya, air ledeng mengalir hingga petang. Dan air mengalir siang kemudian. Tapi sekarang kering kerontang," katanya. 

Baca Juga: BMKG Himbau Warga Sukabumi Waspadai Hujan Lokal Disertai Angin Kencang dan Petir

Direktur Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bumi Wibawa (PDAM-TBW) Kota Sukabumi, Abdul Kholik membenarkan pasokan air ledeng para pelanggan terus berkurang. 

Debit berkurang, kata Abdul Kholik seiring guyuran hujan dalam beberapa pekan berkurang. Sehingga mengganggu pasokan debit mata sumber milik perusahaannya. 
 
"Sejak awal Juli lalu, pasokan air mulai berkurang seiring hujan mereda," katanya. 
 
 
Abdul Kholik mengatakan seluruh sumber air milik perusahaan berkurang 40 hingga 60 persen. Mata air di Cinumpang, Kecamatan Kadudampit kondisi normal mencapai 250 liter/detik, sekarang hanya 200 liter/detik. 
 
" Kemudian mata air Cigadog debit sekarang berkurang hingga mencapai 30 persen dari batas normal 50 liter/detik," katanya.
 
Begitupun sumber mata air  batu Karut dari kondisi normal 150 liter,  kata Kholik, kini berkurang hingga mencapai 60 persen. 
 
 
Untuk pemenuhan kebutuhan pelanggan, Kholik mengatakan mengaktifkan seluruh sumur bor diaktifkan. 
 
" Termasuk melakukan jadwal penggiliran ditambah hingga pengiriman mobil tangki," katanya. 
 
Pasokan Air Gratis. 
Sebenarnya, kata Kholik, PDAM TBW telah menyediakan pasokan air gratis kepada pra pelanggan.  Pelanggar dapat menghubungi pihak perusahaan dan akan segera mendistribusikan pasoka airnya.
 
 
" Para pelanggan hanya tinggal menghubungi, dan kami akan segera mendistribusikan air tersebut. Masyarakat atau pelanggan tidak perlu bayar alias gratis," katanya. 
 
 
Abdul Kholik  memohon maaf, jika kondisi tersebut masih belum bisa sepenuhnya optimal dalam melayani pelanggan. 
 
"Terutama untuk daerah-daerah yang di suplai dari sumber mata air Batu karut dan Cinumpang," katanya. ***




Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x