Terungkap Identitas Mayat yang Terikat Lakban di Sukabumi: Ternyata Driver Taksi Online

- 9 November 2023, 21:16 WIB
Mobil Daihatsu Xenia warna putih, tempat di mana mayat yang terikat lakban di Sukabumi ditemukan.
Mobil Daihatsu Xenia warna putih, tempat di mana mayat yang terikat lakban di Sukabumi ditemukan. /Manaf Muhammad/

MEDIA PAKUAN - Masih menjadi misteri kematian seorang pria yang terikat lakban di bagian wajah dan kaki saat berada di dalam mobil yang terparkir di halaman minimarket di Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Mayat yang ditemukan pada Selasa 7 November 2023 malam tersebut, diketahui warga setelah mobil Daihatsu Xenia warna putih, parkir selama berjam jam di parkiran minimarket.

Kapolsek Cireunghas, Resor Sukabumi Kota, IPDA Hendrayana mengatakan, pihaknya mendapat informasi dari masyarakat setelah mencurigai keberadaan mobil tersebut.

"Sekitar pukul 19.00 WIB, saya mendapat laporan masyarakat kendaraan yang mencurigakan. Setelah kita cek dan periksa, ada seseorang yang terikat dalam kendaraan," ujarnya, Kamis 9 November 2023.

Baca Juga: Kehabisan Napas, Dokter Forensik Ungkap Proses Kematian Mayat Terikat Lakban di Sukabumi

Akhirnya kecurigaan tersebut terjawab setelah didapati mayat laki laki berinisial S (54) tergeletak di dalam mobil Daihatsu Xenia warna putih.

"Ditemukanlah seorang laki-laki kondisi sudah meninggal dunia. Kondisi tangan, kaki terikat lakban warna coklat dan posisi tepat berada di jok tengah kendaraan mobil Daihatsu Xenia," pungkasnya.

Tak lama kemudian, pihaknya berkoordinasi dengan Tim INAFIS Polres Sukabumi Kota untuk mengevakuasi jenazah dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Sementara dari data yang kita temukan, korban pengemudi ya itu (driver online)," ungkap Hendra.

Baca Juga: Wajah dan Kaki Terlilit Lakban, Geger Mayat Ditemukan di Dalam Mobil di Cireunghas Sukabumi

Kepolisian saat ini belum bisa memastikan penyebab kematian sopir taksi online tersebut. Pihaknya masih melakukan penyelidikan.

Sementara itu jenazah tersebut kemudian dilakukan autopsi di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi pada Rabu 8 November 2023. Dokter Forensik RSUD Syamsudin SH dr. Nurul Aida Fathia mengatakan, usia kematian korban diperkirakan sudah lewat 24 jam.

"Kalau perkiraan waktu kematian range-nya karena sudah mulai membusuk yang pasti lebih dari 24 jam, tapi busuknya sih belum semuanya jadi mungkin antara satu sampai dua hari," tuturnya.

Berdasarkan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pihaknya, ada indikasi korban mengalami kehabisan napas ketika detik detik sebelum kematiannya.

Baca Juga: Membumikan Pencak Silat, Pendekar dari Eropa dan Asia Unjuk Gigi di Silat Day Al Fath

"Cuman di sini kelihatan bahwa korban kekurangan oksigen itu yang paling jelas. Kita bilangnya sianosis itu jadi biru, kalau orang kurang napas itu biru ya wajahnya biru, kukunya biru atau bibir jadi biru cuman kondisi seperti itu pada korban yang udah busuk kan samar warnanya, itu makanya harus dibuktikan," ujarnya.

Aida mengungkapkan, dari organ jantung, paru paru, dan otak korban diambil sampel untuk diperiksa di laboratorium di Bandung kurang lebih dua minggu. Hasil dari pemeriksaan itu nantinya akan diserahkan kepada penyidik untuk membantu proses penyelidikan.

"Biasanya kalau udah agak busuk lumayan agak lama sekitar dua mingguan, supaya nanti pas diproses gak hancur," jelasnya di Kota Sukabumi, Jawa Barat.***

Editor: Manaf Muhammad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah