MEDIA PAKUAN - Keberadaan gas LPG 3kg di Kota dan Kabupaten Sukabumi dipertanyakan. Hampir dalam sepekan terakhir ini, gas LPG 3 Kg mulai dirasakan kelangkaan.
Ibu Rumah Tangga (IRT) sangat mencemaskan kelangkaan terus semakin terjadi. Dan LPG alias gas melon kini sulit didapat.
Padahal kebutuhan gas tersebut sangat vital untuk melakukan aktivitas dirumah.
Ternyata tidak hanya IRT, pada pedagang makanan mengeluhkan serupa. Bahkan kelangkaan sudah dirasakan dalam sepekan terakhir ini.
"Padahal kami hanya mengandalkan gas melon tersebut," kata pedagang masakan asal Sukaraja, Wati.
Berdasarkan informasi diperoleh Media Pakuan, kelangkaan gas melon yang disebabkan distribusinya tidak hanya keterlambatan. Tapi diperkirakan tidak tepat sasaran.
Baca Juga: 7 Sisi Gelap Mauritania yang Jarang Diketahui, Kekeringan dan Ketahanan Pangan?
Sebenarnya, kata Wati, relatif harganya tidak berubah walaupun terjadi kelangkaan hanya kisaran Rp22 ribu hingga Rp23ribu.
"Tidak ada kenaikan yang berarti, hanya saja gas melon sulit didapat diwarung-warung penjual gas,"katanya.
Sekedar informasi, LPG dipasok oleh Kilang Pertamina, Kilang Swasta, dan impor dari negara produsen gas.
Baca Juga: 7 Sisi Gelap Maroko yang Jarang Diketahui, Diskriminasi terhadap Minoritas?
Pertamina kemudian menyalurkan ke Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji (SPPBE) untuk dimasukan kedalam tabung gas 3kg, 12kg, dan 50kg.
Selanjutnya, gas disalurkan ke agen, lanjut sub agen, kemudian ke rumah tangga dan industri. ***