Jelang Belajar Tatap Muka, Walikota Bentuk Tim Verifikasi Covid-19

- 11 Agustus 2020, 08:37 WIB
Pembelajaran tatap muka di SMA Kota Sukabumi
Pembelajaran tatap muka di SMA Kota Sukabumi /
 
MEDIA PAKUAN-Menjelang proses pembelajaran tatap muka yang akan diberlakukan di seluruh sekolah Sekolah Menengah Atas (SMA),SMK dan MA Sederajatnya. Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi akhirnya membentuk tujuh tim verifikasi penanganan percepatan penyebaran Covid-9. Bahkan dia mengeluarkan Surat Perintah Tugas bernomor 800/1187,Humas Pro-2020.
 
Tim verifikasi akan melakukan penilaian didampingi Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19,Kota Sukabumi, Selasa hingga Jumat (11-14/8/2020) mendatang. 
 
Tim tidak hanya terdiri dari para pejabat dilingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi. Tapi terdapat unsur dari pejabat di Dinas Kesehatan, PGRI, Badan Musyawarah Sekolah Swasta dan Perkumpulan Guru Madrasah. 
 
Tim akan melakukan serangkaian verifikasi kelayakan sekolah tatap muda yang tersebar di SMA Negeri, SMA Swasta, SMK dan MA, Se-Kota Sukabumi. Bahkan tiga Sekolah Luar Biasa (SLB) dan satu paket C ikut serta di verifikasi. 
 
Dari hasil pendataan  sekolah yang dinyatakan siap mulai kegiatan pembelajaran tatap muka sebanyak 51 SMA, SMK Negeri dan Swasta. Sedangkan untuk  MAN dan MA swasta sebanyak  8  sekolah. 
 
"Kami akan melakukan verifikasi dengan satuan pendidikan sekolah di jenjang SMA hingga sederajatnya," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Sukabumi, Nicke Rahayu. 
 
Nicke Rahayu mengatakan verifikasi yang akan melibatkan Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kota Sukabumi untuk mengetahui kesiapan pihak sekolah bila pemberlakukan tatap muka dimulai. 
 
"Jika sekolah sudah siap tata muka dengan ketentuan memenuhi protokol kesehatan yang tercantum SKB 4 menteri maka akan di beri ijin untuk melaksanakan tatap muka," katanya. 
 
Hanya saja, kata Nicke Rahayu, bila  dari hasil verifikasi masih belum memenuhi ketentuan. Maka sekolah diberi kesempatan untuk menyempurnakan.
Selain itu, kata Nicke Rahayu, para pengajar akan terlebih dahulu melakukan serangkaian swab test sebelum pembelajaran tatap muka di mulai. "Maksimal 10 persen dari seluruh guru untuk setiap kelas harus terlebih dahulu dites swab," katanya.***
 


 

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x