Ini Dampak Jika Tersengat Pulus Jelatrong yang Menyerang Laut Selatan Sukabumi

- 22 Juli 2020, 10:14 WIB
Ubur-ubur dengan nama latin  Chrysaora atau lebih dikenal sebagai oleh warga Palabuhanratu, Kabupaten Suikabumi dengan sebutan Pulus Jelatrong yang menyerang laut Selatan Kabupaten Sukabumi. (Mediapakuan)
Ubur-ubur dengan nama latin Chrysaora atau lebih dikenal sebagai oleh warga Palabuhanratu, Kabupaten Suikabumi dengan sebutan Pulus Jelatrong yang menyerang laut Selatan Kabupaten Sukabumi. (Mediapakuan) /

 

MEDIAPAKUAN-Ubur-ubur beracun dengan nama latin Chrysaora atau lebih dikenal sebagai Pulus Jelatrong menyerang objek wisata perairan laut selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mulai dari sepanjang Pantai Palabuhanratu hingga Citepus. 

"Serangan ubur-ubur ini karena terdorong oleh angin ke arah pantai, bahkan banyak yang terdampar di pasir. Tapi hingga kini kami belum mendapatkan laporan adanya warga, nelayan maupun wisatawan yang tersengat hewan ini," kata Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Fajri di Sukabumi.

Menurutnya, Pulus Jelantrong ini cukup berbahaya karena sengatannya cukup menyakitkan hingga meninggalkan ruam pada kulit. Walaupun tergolong tidak mematikan, tetapi dampak sengatan itu dampak yang dirasakan hingga satu jam.

Meskipun, ubur-ubur tersebut memiliki kekuatan racun yang rendah, namun tetap harus diawaspadai apalagi saat ini jumlahnya yang tidak terhitung banyak ditemukan mengambang di perairan laut Palabuhanratu dan sekitarnya.

Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada wisatawan agar tidak beraktivitas seperti berenang maupun mandi di laut, karena bisa saja diserang oleh hewan ini. Tidak sedikit wisatawan yang pernah merasakan sakitnya tersengat ubur-ubur ini. 

"Serangan ubur-ubur ini memang terjadi hampir setiap tahun, seperti pada tahun lalu di saat libur Idul Fitri 2019 hewan ini tiba-tiba muncul dan menyengat sejumlah wisatawan, meskipun tidak menyebabkan kematian tapi beberapa diantara korban yang merasakan pusing dan panas di sekitar tubuh yang tersengatnya," tambahnya.

Okih mengatakan langkah pertama yang harus dilakukan ketika disengat ubur~ubur segera menghindar karena hewan ini biasanya begerombol untuk menghindari sengatan berikutnya. Selanjutnya, memberikan salep khusus pada kulit yang tersengat dan jika kondisi kesehatan korban terus menurun maka segera dievakuasi ke rumah sakit atau pusat kesehatan terdekat agar bisa segera ditangani.

Sementara, Kepala Divisi Operasional, SDM, dan Diklat, Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Asep Edom Saepuloh mengatakan serangan ubur-ubur ini sudah terjadi sejak Minggu, (20/7) malam sekitar pukul 20.00 WIB dan keesokan harinya banyak ditemukan di sekitar pantai.

Halaman:

Editor: Toni Kamajaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah