Rumah Wanita Tua Renta, Terancam Ambruk

- 21 Juli 2020, 07:33 WIB
Rumah mak Masitoh (59) warga Kampung Segel, RT 18/RW 05, Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi kini terancam ambruk. (Ahmad/Mediapakuan)
Rumah mak Masitoh (59) warga Kampung Segel, RT 18/RW 05, Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi kini terancam ambruk. (Ahmad/Mediapakuan) /Ahmad/

MEDIA PAKUAN  - Rumah mantan tenaga kerja wanita (TKW), warga Kampung Segel, RT 18/RW 05, Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, terancam ambruk. Mak Masitoh (59) ditemani anak laki-laki, menantu dan seorang cucunya, kini hanya bisa pasrah.

Rumah yang dihuni 29 tahun kini terancam runtuh seiring lapuk dimakan usia. Rumahnya, kini mulai miring sehingga di Khawatirkan runtuh seiring intensitas hujan semakin meningkat.

Rumah berukuran 10 x 10 meter hasil jerihpayah saat usai pulang ke kampung halaman semenjak belasan tahun menjadi TKI itu, kini masih belum pernah ada dari perhatian pemerintah setempat.

Untuk mencegah rumah tersebut ambruk, warga dan anak laki laki secara bergotong royong memperbaikinya. Hanya saja, menopang rumah Mak Masitoh dengan terpaksa menopang dengan tiang bambu dan balok kayu.

Terutama disebagian dinding dan atap rumah yang kini terancam ambruk.
"Cemas sih, tapi ema harus bagaimana lagi. Pokoknya, rumah semakin rusak seiring hujan terus mengguyur rumah," kata Mak Masitoh

Mak Masitoh yang juga mantan TKW Saudi Arabia itu, rumahnya hanya berdinding bilik bambu dan berbahan saparuh tembok kini sudah mengalami retak-retak dan keropos. Bahkan, plafon langit rumah berbahan bilik, turut mengalami kerapuhan.

Rumah yang memiliki lima ruang kamar tidur, kata Mak Masitoh hanya menyisahkan satu ruang kamar tidur layak pakai. Bahkan dinding tebing yang berada disamping rumah selalu membayang-bayangi keselamatan jiwanya.

"Bahkan bila hujan turun, tidak hanya Lumpur yang kerap menerobos dinding rumah hingga air bercampur lumpur menggenangi seisi rumah," katanya .

Masitoh kini hanya berprofesi 'ngarambet' hanya mengandaikan lahan pertanian milik warga. Sementara anak laki-lakinya berprofesi pekerja serabutan. untuk perbaikan rumah.

Halaman:

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah