Network
MEDIA PAKUAN - Belasan sopir dan awak bis di Terminal A Jalur Kota Sukabumi diperiksa Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sukabumi.
Mereka digiring untuk diperiksa tes urine. Pemeriksaan urine 12 sopir bus untuk memastikan tidak ada pengguna narkoba.
Para sopir dan awak terkejut ketika petugas gabungan berdatangan melakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan terutama yang melayani angkutan umum dalam rangka menyambut Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2023.
Baca Juga: HP Anda Jadi Lelet? Coba Tips 5 Cara Membersihkan Memori Internal Android yang Penuh
Bambang Sutedjo, Selaku Sub Koordinator Bidang Rehabilitasi BNNK Sukabumi mengatakan kegiatan ini BNN tidak hanya berkoordinasi dengan anggota Polres Sukabumi Kota.
Tapi melibatkan Dinas Perhubungan Kota Sukabumi, dan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi untuk memastikan kesehatan para sopir dan awak bus
"Adapun jumlah sopir bus yang menjalani pemeriksaan tersebut sekitar 12 orang, " katanya.
Baca Juga: Hari Pertama Tol Bocimi seksi 2 Digunakan, Volume Kendaraan yang Melintas Relatif Normal
Dia mengatakan pemeriksaan urine ini untuk meminimalisasikan penggunakan obat-obatan terlarang dan narkoba oleh para awak bus.
"Terutama saat sedang mengemudikan kendaraannya. Sopir sangat bertanggung jawab atas keselamatan setiap penumpangnya," katanya
Karena itu, kata Bambang, kondisi kesehatan dan kejiwaannya harus benar-benar fit atau segar. Dia tidak berharap para sopir dan awak j mengemudikan kendaraan dalam keadaan tidak sehat.
Baca Juga: Orang Belanda Paling Suka Bunga, Begini Suasana Asri di Kampung Belanda yang Bikin Betah Pengunjung
"Dari hasil pemeriksaan urine tersebut tidak ditemukan adanya sopir yang menggunakan narkoba atau obat-obatan terlarang," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Rita Fitrianigsih menuturkan pemeriksaan kebugaran dan hipertensi menjadi salah satu pemeriksaan kesehatan.
Baca Juga: Berikut Ini Delapan Macam Rezeki Dari Allah dan Sebab Datangnya Rezeki yang Harus Kamu Ketahui
"Pemeriksaan kebugaran, pemeriksaan umum, pemeriksaan PTM (penyakit tidak menular). Yang jelas untuk keadaan seorang pengemudi itu dikhawatirkan dalam keadaan hipertensi. Dan kami sudah cek memang ada beberapa tenaga pengemudi yang hipertensi," tutur Rita
Selain itu, kata Ritta, Dinkes Kota Sukabumi memberikan suplemen. Bahkan pengemudi yang hipertensi juga berikan obat untuk menurunkan tensinya.
"Kamipun menyediakan ruangan konsultasi dari dokter. Termasuk konsultasi gizi mengenai apa saja yang layak untuk dikonsumsi oleh pengemudi dan selanjutnya hasil terakhir diberikan surat laik atau tidak laik untuk mengemudi,"katanya***
