Relawan Pena Bulu, Cegah Penularan TBC di Kota Sukabumi Libatkan Warga, Riska: Pasien TBC Mayoritas Perempuan

- 15 Juli 2022, 06:45 WIB
Ikustrasi Petugas Nakes memberikan edukasi terkait penanganan penyakit TBC,  Dikota Sukabumi penanganan TBC dibantu relawan Pena Bulu
Ikustrasi Petugas Nakes memberikan edukasi terkait penanganan penyakit TBC, Dikota Sukabumi penanganan TBC dibantu relawan Pena Bulu /kabar-priangan.com/Nanang Sutisna/

MEDIA PAKUAN - Langkah antisipasi pencegahan penambahan penyakit Tuberkulosis (TBC) di Kota Sukabumi melibatkan puluhan relawan. 

Relawan Pena Bulu yang berasal dari warga sekitar ternyata mampu mendeteksi sejak dini suspeck TBC. 

Mereka aktif melaporkan dugaan warga terpapar TBC sejak dini. Sehingga kasus TBC di Kota Sukabumi lebih cepat terdeteksi. 

Baca Juga: Minimal Lulusan SMA SMK! Lowongan Kerja BNN Juli 2022 Terbaru, Buka 1 Formasi Saja Buruan

Seperti halnya dilakukan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Selabatu, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi,  kehadiran para relawan Pena Bulu sangat membantu. 

Mereka bergerak cepat mendeteksi dan melaporkan warga yang terindikasi terdapat TBC kepihak puskesmas.

"Laporan tersebut langsung ditangani cepat petugas medis, " kata Kepala Pusat Kesehatan (Puskesmas) Selabatu, dr. Riska. 

Didampingi pemegang program TBC, Tina, Riska mengatakan para relawan yang telah mendapatkan pelatihan di nilai sangat membantu tugas medis. 

Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN PT Virama Karya Juli 2022, Hanya 1 Formasi Saja Berikut Link Pendaftarannya

Terutama mendeteksi sejak awal kasus TBC di wilayahnya. 

"Sebelumnya, mereka telah memperoleh pelatihan dan pengetahuan mengenai TBC, " katanya. 

Riska mengatakan kasus TBC di Kecamatan Cikole cenderung terus meningkat. Penambahan suspeck TBC rata-rata perbulan mencapai 20 hingga 30 orang setiap bulannya. 

"Sedangkan penambahan positif penderita TBC baru setiap bulan 3 sampai 5 orang. Sehingga jumlah pasien per Juli 2022 mencapai 42 orang, " katanya.

Baca Juga: Lowongan Kerja PT Reska Multi Usaha Juli 2022, Berikut Syarat dengan Satu Formasi Kosong Saja

Dia menambahkan warga terpapar TBC mayoritas pasien berjenis kelamin perempuan. Terutama pasien berusia dewasa.

Adapun pasien anak, kata Riska, kisaran 5 hingga 8 orang. Mereka pelajar yang memerlukan penanganan medis serius.

 "Langkah kami secara rutin memberikan informasi kepada pasien untuk terus mengkonsumsi obat. Termasuk mendatangi pasien kerumah bila terlambat datang berobat ke puskesmas, " katanya. 

Baca Juga: Minimal Lulusan SMA SMK! Lowongan Kerja BNN Juli 2022 Terbaru, Buka 1 Formasi Saja Buruan

Sementara itu, sepanjang Januari hingga Juni 2022, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi mencatat sebanyak 470 warga mengidap penyakit Tuberkulosis (TBC).

Bahkan seorang pasien di antaranya meninggal dunia karena penyakit menular tersebut. 

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Sukabumi Wahyu Hardiana mengatakan, angka kasus TBC di Kota Sukabumi sampai saat ini masih cukup tinggi. 

Pada 2021 saja, jumlah totalnya mencapai 1.288 orang. 

Baca Juga: Lowongan Kerja, PT Haier Electrical Appliances Cikarang Butuh Segera Lulusan SMU,SMK Batas Usia 25 Tahun

"Selama tahun ini, kurang lebih ada 470 orang yang mengidap TBC dan satu diantaranya meninggal. Ini jumlah yang kita tangani," kata Wahyu. 

Dia mengatakan, kematian pasien TBC biasanya diakibatkan oleh terlambatnya penanganan dan tidak rutin mengkonsumsi obat. Menurutnya, pemerintah justru telah menyediakan obat gratis bagi penderita TBC.

Proses pengobatan TBC ini membutuhkan waktu lama yakni sekitar enam bulan dan selama proses itu pasien harus rutin meminum obat, tidak boleh  berhenti. 

Baca Juga: 5 Formasi Dibuka! Lowongan Kerja PT Arta Boga Cemerlang Juli 2022, Berikut Link Pendaftaran Online

"Kalau telat satu hari saja dapat berisiko resisten obat dan itu akan lebih lama pengobatannya," ujarnya.

Sementara itu, pengobatan pasien TBC resisten obat di Jawa Barat hanya ada di RSUD Syamsudin SH dan RS Hasan Sadikin Bandung. Oleh sebab itu, bagi penderita TBC harus rutin minum obat setiap hari selama enam bulan.

"Di Kota Sukabumi ada 16 kasus yang TBC MDR atau tidak mempan obat, sehingga pengobatan harus dilakukan di RSUD Syamsudin SH atau RS Hasan Sadikit sampai dua tahun," ucapnya.

Baca Juga: Lowongan Kerja PT Dua Kelinci Juli 2022, 1 Formasi Saja Berikut Link Pendaftaran Online

Gejala yang bisa dikenali bagi warga yang terserang TBC di antaranya, batuk secara terus menerus antara dua hingga tiga minggu dan kadang mengalami batuk berdarah. Selain itu nyeri dada dan mengalami sesak nafas

"Di Kota Sukabumi terdapat 15 titik pemeriksaan TBC yakni di tiap-tiap Puskesmas dan rumah sakit. "Kami berupaya maksimal untuk menemukan warga yang mengidap TBC agar segera dapat ditangani," Katanya. ***

Editor: Ahmad R

Sumber: Media Pakuan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x