MEDIA PAKUAN - Cegah penyebaran virus penyakit mulut dan kuku (PMK), jajaran Polsek Sukalarang perketat penjagaan di wilayah perbatasan Sukabumi-Cianjur, Rabu 25 Mei 2022.
Kapolsek Sukalarang AKP Asep Jenal Abidin mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya Polres Sukabumi Kota untuk mencegah masuknya virus PMK ke wilayah hukum Polres Sukabumi Kota.
Baca Juga: Henny Yuliana Rahman Berulang Tahun, Alvin Faiz Tulis Kalimat Romantis
"Memang hingga saat ini belum ditemukan adanya kendaraan pengangkut hewan ternak dari luar wilayah Sukabumi, yang tidak dilengkapi surat keterangan sehat dan berhasil masuk ke wilayah hukum Polres Sukabumi Kota," ujarnya kepada awak media.
Lanjutnya, seperti kegiatan yang dilakukan pada hari ini, pihaknya berhasil memberhentikan 2 unit kendaraan yang membawa 10 Ekor sapi.
Baca Juga: Henny Yuliana Rahman Berjerawat saat Hamil, Alvin Faiz Justru Berikan Pujian
"Ada satu unit pick up bernomor polisi F 8812 WL yang mengangkut 3 ekor sapi, dan satu unit kendaraan roda empat bernomor polisi B 9694 SZX yang mengangkut 7 ekor sapi," jelasnya.
Masih menurut Asep, setelah dilakukan pemeriksaan kelengkapan surat keterangan sehat, memang tidak didapatkan. Sehingga petugas terpaksa memutar balik kendaraan pengangkut sapi asal peternakan Jonggol, Kabupaten Bogor tersebut.
"Rencananya sapi-sapi itu akan dikirimkan ke wilayah Kebonpedes. Karena tidak ada kelengkapan surat kesehatan, mobil tersebut kami minta putar balik," bebernya.
Asep juga mengimbau kepada masyarakat, agar tidak terlalu panik. Karena sejauh ini, petugas kepolisian terus melakukan upaya pencegahan masuknya virus PMK ke wilayah hukum Polres Sukabumi Kota.
Baca Juga: Erdogan Siapkan Perluasan Operasi Militer di Suriah: Pertaruhan Menguji AS dan NATO
Baca Juga: Konflik Rusia-Ukraina Berikan Dampak pada Ekonomi Global, Terkhusus untuk Negara Miskin
Baca Juga: Biden Berkunjung ke Asia Pasifik, Bomber Rusia dan China Patroli Udara Bersama: Latihan Bersama
"Tetap waspada, namun jangan panik berlebihan. Dan jangan mudah terprovokasi atas kabar yang belum jelas," katanya. ***