Konflik Rusia-Ukraina Berikan Dampak pada Ekonomi Global, Terkhusus untuk Negara Miskin

- 25 Mei 2022, 13:06 WIB
Ilustrasi Konflik Rusia-Ukraina memberi dampak tekanan pada ekonomi global, terkhusus untuk negara miskin
Ilustrasi Konflik Rusia-Ukraina memberi dampak tekanan pada ekonomi global, terkhusus untuk negara miskin /Image by mohamed Hassan from Pixabay

MEDIA PAKUAN - Kepala Bagian Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Kacaribu berpendapat bahwa konflik antara Rusia dan Ukraina menimbulkan dampak ekonomi global yang menurun tajam.

Ekonomi global yang melemah membuat negara miskin atau berpenghasilan rendah lainnya terkena dampak dari tekanan konflik tersebut.

"Dampak dari berbagai tindakan dalam merespons krisis geopolitik konflik Ukraina dan Rusia berdampak pada negara-negara di dunia terutama bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan miskin" ucap Febrio pada Rabu, 25 Mei.

Baca Juga: Diduga Korupsi KITE Pelabuhan Tanjung Emas-Prio, 6 Saksi Diperiksa Kejagung

Dari sisi lain, sanksi yang diberikan kepada Rusia juga memiliki dampak menekannya ekonomi global, salah satunya gangguan pada pasokan dan meningkatnya inflasi.

"Kami telah melihat harga komoditas global termasuk makanan dan energi melonjak sebagai dampak tambahan pada rantai pasokan global" ungkap Febrio.

geopolitik yang meningkat menjadikan dampak pada pasar mata uang dan stabilitas ekonomi bahkan merusak pemeliharaan banyak negara yang sebelumnya pernah terjadi.

Baca Juga: Istri Alvin Faiz Positif Hamil, Henny Yuliana Rahman Ceritakan Pengalamannya : Berawal dari Muncul Jerawat

Sebelumnya International Monetary Fund (IMF) atau organisasi dunia yang bergerak di bidang keuangan telah melaporkan ekonomi global saat ini sedang melemah.

Melemahnya ekonomi global yang disebutkan baru kali ini terjadi sejak berakhirnya Perang Dunia ke-II.

Data yang dilaporkan dari IMF menunjukan penurunan pertumbuhan global tahun ni mencapai 0,8 persen dari tahun lalu.

Baca Juga: Lima Gol Ikonik yang Tak Terlupakan di Piala Dunia

Tahun lalu pertumbuhan global berada di angka 4,4 persen yang menurun menjadi 3,6 persen.

Inflasi pada negara-negara maju juga meningkat sebesar 1,8 persen. Sementara negara-negara berkembang mengalami peningkatan sekitar 2,8 persen.

Baca Juga: Sosok Suami Maudy Ayunda Sempat Disangka Netizen Ridwan Kamil, Atalia Praratya Beri Tanggapan

Febrio menegaskan bahwa Presidensi G20 Indonesia akan mempunyai tanggung jawab yang besar dalam menjawab tantangan dan risiko kondisi ekonomi global.

Sebagaian besar ekonomi global yang melemah juga berasal dari Pandemi Covid-19 yang membuat dunia bersusah payah dalam menanggapi kasus tersebut.

Namun kerja sama yang dibangun secara internasional antar negara terbukti dalam mengatasi tantangan Covid-19.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x