Tanggap Darurat Banjir Bandang Kota Sukabumi Resmi Dicabut, Pemerintah Fokus Perbaikan Infrastruktur

- 3 Maret 2022, 19:59 WIB
Salah satu sudut wilayah Kota Sukabumi yang terdampak banjir/FOTO ISTIMEWA.
Salah satu sudut wilayah Kota Sukabumi yang terdampak banjir/FOTO ISTIMEWA. /
 
 
MEDIA PAKUAN-Status tanggap darurat pasca bencana banjir bandang di Kota Sukabumi telah dinyatakan berakhir oleh Pemerintah Kota Sukabumi.
 
Setelah 14 hari status tersebut berlangsung, kini pemerintah Kota Sukabumi fokus melakukan perbaikan infrastruktur yang mengalami kerusakan akibat musibah itu.
 
"Akan melaksanakan recovery dari sisi infrastruktur. Bagaimana jalan warga, rumah warga yang rusak berat, sedang dan ringan, irigasi juga kita lakukan perbaikan secepatnya," kata Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, Kamis 3 Februari 2022.
Dari penghitungannya, banjir bandang yang terjadi pada Kamis malam 17 Februari lalu itu menimbulkan kerugian mencapai miliaran rupiah.
 
Kerugian material mulai dari infrastruktur hingga kebutuhan logistik tak terhindarkan, bahkan juga menelan satu korban jiwa.
 
"Dari hasil estimasi untuk penanganan bencana di 68 titik yang lalu ini membutuhkan sekitar Rp 8 miliar biaya yang dibutuhkan, termasuk juga untuk lingkungan di Kelurahan Jayaraksa ini. Dananya dari yang masuk, dari Provinsi, dari sumbangan yang ada," ujarnya.
 
"Karena semua sumbangan yang ada itu menyatakan untuk recovery pasca bencana. Jadi itu juga akan kita gunakan dan selebihnya kita akan gunakan dari APBD," jelasnya.
 
"Rencana dari APBD nanti dilihat dari dana yang ada berapa, dari sunbangan berapa kekurangan nanti akan ditanggulangi oleh APBD," pungkasnya.
 
Selain itu, penanganan pasca banjir bandang juga akan dilakukan normalisasi aliran Sungai Cisuda dengan melakukan pengerukan dan pengangkutan sampah yang terdapat di dalamnya.
"Jadi kita sudah melakukan pengerukan bekerja sama dengan provinsi jabar dan kami juga minta ke masuarakat taat, jangan sampai membuang sampah sembarangan. Ini hal kecil tapi dampaknya luar biasa," sebutnya.
 
"Jadi langkah-langkah itu kita lakukan termasuk dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan lakukan pelandaian karena di depan ini terlalu datar maka akan dikakukan pelandaian sehingga diharapkan arus akan cepat bergerak," kata Fahmi.***

Editor: Hanif Nasution


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x