Network
MEDIA PAKUAN-Keberhasilan atlet pencak silat kontingen Jawa Barat yang menjadi juara umum di PON Papau diyakini bukan hanya hasil usaha dan latihan.
Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Barat Phinera Wijaya mengatakan keberhasilan tersebut tidak terlepas dari doa dan berkah para ulama.
"Berhasilnya para atlet pencak silat kita di PON Papua bukan hanya hasil usaha dan latihan tetapi juga doa doa dari KH Fajar Laksana ketika itu saya undang para atlet ke pesantren dzikir al fath ini," kata Phinera Wijaya ketika mengisi acara Silat Day di Ponpes Dzikir Al Fath Kota Sukabumi, Sabtu 30 Oktober 2021.
Bukan hanya itu, pria yang akrab disapa Kang Icak ini mengapresiasi dengan gerakan yang dilakukan Ponpes Dzikir Al Fath dalam mengembangkan seni beladiri pencak silat salah satunya dengan kegiatan Silat Day yang memiliki tema besar.
"Membumikan Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia".
Sementara itu pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath Kota Sukabumi KH Muhammad Fajar Laksana bangga dengan atlet pencak silat kontingen Jawa Barat yang menjadi juara umum di PON Papua.
"Alhamdulillah salah satu keberhasilan IPSI Jabar ketika dipimpin Kang Icak yaitu kontingen atlet pencak silat Jawa Barat juara umum di PON Papua," kata KH Muhammad Fajar Laksana dalam kesempatan yang sama.
"Juga berhasilnya pencak silat diakui sebagai warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO salah satunya perjuangan dari IPSI Jawa Barat yang dipimpin kang Icak ini. Ke depannya semoga Jawa Barat menjadi pusat pencak silat dunia," pungkasnya.
Seperti diketahui, Kamis 26 Agustus lalu rombongan atlet dan pelatih pencak silat kontingen Jawa Barat di PON Papua sempat didoakan oleh ulama sepuh Kota Sukabumi KH Muhammad Fajar Laksana di Palabuhanratu Sukabumi.
Kemudian pada Jum'at 27 Agustus rombongan pencak silat Jawa Barat sowan ke Ponpes Dzikir Al Fath Kota Sukabumi sekaligus memberikan motivasi ke para santri yang juga mempelajari beladiri pencak silat.***
