Kehabisan Napas, Dokter Forensik Ungkap Proses Kematian Mayat Terikat Lakban di Sukabumi

8 November 2023, 18:12 WIB
Situasi ruangan instalasi jenazah RSUD R Syamsudin SH usai proses autopsi terhadap mayat yang terikat lakban. /Manaf Muhammad/Media Pakuan



MEDIA PAKUAN - Mayat pria paruh baya berinisial S (54) yang ditemukan di Kampung Cireunghas Desa Bencoy Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi telah dilakukan autopsi di RSUD R Syamsudin SH, Rabu 8 November 2023.

Berdasarkan pantauan Media Pakuan di RSUD R Syamsudin SH, poses autopsi terhadap jenazah tersebut kurang lebih selama 6 jam, dari pukul 10.00 hingga sekitar pukul 16.00 WIB. 

Dokter Spesialis Forensik RSUD Syamsudin SH Kota Sukabumi dr. Nurul Aida Fathia mengatakan, hasil dari autopsi terhadap jenazah tidak ditemukan luka-luka pada tubuhnya.

"Kalau dari korban sendiri luka-luka yang signifikan seperti luka terbuka atau luka lecet kaya gitu tidak ditemukan," ungkap Aida di ruang instalasi jenazah RSUD R Syamsudin SH usai melakukan pemeriksaan autopsi.

Baca Juga: Wajah dan Kaki Terlilit Lakban, Geger Mayat Ditemukan di Dalam Mobil di Cireunghas Sukabumi

Dia mengungkapkan, terdapat tanda-tanda kulit membiru atau sianosis pada korban yang mengindikasikan bahwa korban mengalami kehabisan napas hingga meninggal dunia.

"Cuman di sini kelihatan bahwa korban kekurangan oksigen itu yang paling jelas. Kita bilangnya sianosis itu jadi biru, kalau orang kurang napas itu biru ya wajahnya biru, kukunya biru atau bibir jadi biru cuman kondisi seperti itu pada korban yang udah busuk kan samar warnanya, itu makanya harus dibuktikan," ujarnya.

Masih di tempat yang sama Aida menjelaskan, tidak terdapat tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, terlebih jasadnya sudah membusuk karena usia kematian diperkirakan sudah 24 jam lebih.

"Kalau dari sepenglihatan saya tadi itu nggak, tapi itu juga bisa tersamarkan oleh tadi itu pembusukan, karena kulitnya sudah mulai warna kehijauan tentunya kalau misalnya ada memar bisa jadi tersamarkan dengan adanya pembusukan tadi," ucapnya.

Baca Juga: Dugaan Bullying Siswa SD hingga Patah Tulang, Kapolres Sukabumi Kota Menduga Korban Mengalami Penganiayaan

Terkait riwayat penyakit korban, dia belum bisa memastikannya karena menurut keterangan dari keluarga, tidak ada. Hasil dari autopsi, pihaknya mengambil sampel dari organ jantung, paru paru, dan otak untuk diperiksa di laboratorium.

"Tadi saya tanya sama keluarganya, gak ada keluhan gak punya riwayat penyakit. Tapi kan itu bukan berarti dia gak punya, bisa gak dirasa atau gak pernah komplain," tuturnya.

"Kalau kekurangan napas itu bukan penyebab, itu prosesnya. Kan prosesnya bisa macam-macam tadi, ketutup mulut idung, mulut, leher dada atau penyakit, jadi itu proses kelihatan tapi penyebabnya belum tau nih, apakah memang penyakit atau yang lain. Kalau yg lain itu harus lihat dari TKP nya bagaimana," jelasnya.

Selama kurang lebih 2 minggu ke depan, sampel tersebut akan diperiksa di laboratorium di Bandung. Hasil dari pemeriksaan akan diserahkan ke penyidik untuk melakukan penyelidikan.

Baca Juga: Tampil Garang, Bocah 'Ajaib' Kota Sukabumi Taklukan Anggota Marinir di Final Tarung MMA

Sebelumnya diberitakan, mayat pria paruh baya ditemukan berada di dalam mobil pada Selasa 7 November 2023 sekitar pukul 22.00 WIB di halaman parkir sebuah minimarket di Kampung Cireunghas Desa Bencoy Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi.

"Memang, pada saat ditemukan, korban ini diduga telah meninggal dunia dengan kedua kaki, kedua tangan dan wajah yang terikat lakban. Maka dari itu, tim yang di lokasi langsung mengevakuasi jasadnya ke rumah sakit Bunut (RSUD R Syamsudin SH) guna dilakukan otopsi," jelas Kasi Humas Polres Sukabumi Kota IPTU Astuti Setyaningsih.***

Editor: Manaf Muhammad

Tags

Terkini

Terpopuler