Seorang Penderita TBC Kota Sukabumi Meninggal, Jumlah Pasien Baru Bertambah, Wahyu: Harus Rutin Minum Obat

20 Juni 2022, 09:17 WIB
Dinas Kesehatan Kota Sukabumi tengah melayani informasi seputar penyakit TBC. Pasien baru TBC di Kota Sukabumi cenderung terus bertambah /Ahmad Rayadie/

MEDIA PAKUAN - Warga Kota Sukabumi terpapar penyakit Tuberkulosis (TBC) Januari hingga Juni 2022, terus bertambah.  

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi dari  470 warga mengidap TBC,  seorang meninggal dunia.

Dia dipastikan terdiagnosa penyakit menular. Dan telah menjalani penanganan medis, karena sakit yang dideritanya. 

Baca Juga: Partai Republik Texas Nyatakan Joe Biden Tidak Sah sebagai Presiden AS

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Sukabumi Wahyu Hardiana membenarkan angka kasus TBC di Kota Sukabumi masih cukup tinggi.

Bahkan diprediksi 2022, lonjakan relatif masih tinggi. Setahun sebelumnya, jumlah totalnya telah mencapai 1.288 orang.

"Memasuki akhir Juni 2022 ini, sebanyak 470 orang yang mengidap TBC baru. Bahkan seorang meninggal," kata Wahyu saat dihubungi, Senin  20 Juni 2022.

Baca Juga: 230 Orang Etnis Tewas dalam Serangan Mematikan di Wilayah Oromia Ethiopia

Dia mengingatkan agar pasien yang telah didiagnosa terpapar penyakit TBC untuk segera berobat. Keterlambatan penanganan akan berdampak kematian. 

"ematian pasien TBC biasanya diakibatkan oleh terlambatnya penanganan dan tidak rutin mengkonsumsi obat," katanya

Baca Juga: Jadi Sopir Taksi di Arab Saudi, TKI Bisa Dapat Penghasilan Rp1 jutaan Per Harinya

Wahyu mengatakan pemerintah justru telah menyediakan obat gratis bagi penderita TBC.

Apalagi proses pengobatan TBC ini membutuhkan waktu lama yakni sekitar enam bulan dan selama proses itu pasien harus rutin meminum obat, tidak boleh berhenti.

"Sehari lupa atau tidak mengkonsumsi obat dapat berisiko resisten obat. Artinya, akan lebih lama pengobatannya," ujarnya.

Baca Juga: Definisikan Majikan Kurang Baik di Arab Saudi, TKI Katakan Sudah Banyak Temannya yang Disiksa

Wahyu mengatakan pengobatan pasien TBC resisten obat di Jawa Barat hanya ada di RSUD Syamsudin SH dan RS Hasan Sadikin Bandung. 

"Di Kota Sukabumi ada 16 kasus yang TBC MDR atau tidak mempan obat, sehingga pengobatan harus dilakukan di RSUD Syamsudin SH atau RS Hasan Sadikit sampai dua tahun,"katanya.

Baca Juga: Berbeda dengan Pekerja yang Lain, Bukannya Disuruh TKI Ini Malah Nyuruh Majikannya di Arab Saudi

Baca Juga: Dikatakan Seperti di Taman Surga, Beginilah Kebahagian TKW Indonesia di Oman saat Keluar Rumah Majikan

Baca Juga: Sebelum Pulang Kampung ke Indonesia, TKW Ini Dilayani oleh Majikannya di Bandara Arab Saudi

Dia mengatakan gejala awal yang bisa dikenali bagi warga yang terserang TBC. Diantaranya, batuk secara terus menerus dua hingga tiga minggu.

"Selain itu, disertai batuk berdarah hingga nyeri dada dan mengalami sesak nafas, " katanya. 

Kota Sukabumi terdapat 15 titik pemeriksaan TBC yakni di tiap-tiap Puskesmas dan rumah sakit. ***

Editor: Ahmad R

Sumber: Media Pakuan

Tags

Terkini

Terpopuler