IBL dan Liga Sepak Bola Dimulai Oktober, Tiga Pejabat Sampaikan Imbauan

- 18 September 2020, 16:09 WIB
Menpora. /Kemenpora
Menpora. /Kemenpora /

MEDIA PAKUAN-Kompetisi profesional dua cabang olahraga yakni sepak bola dan bola basket akan di selenggarakan Oktober mendatang.

Pemerintah mengingatkan agar jangan sampai kegiatan tersebut menjadi kluster baru penyebaran Covid-19, sehingga upaya yang telah dilakukan dalam memberantas virus Corona selama ini menjadi sia-sia.

Penerapan test PCR swab secara berkala jadi persyaratan penting yang harus dilakukan oleh panitia penyelenggara. Para pihak yang terkait dalam pertandingan, harus dipastikan sehat secara fisik dan tidak memiliki pengorbit atau penyakit bawaan.

Dikutip dari Pikiranrakyat.com judul “Sejumlah Cabor Profesional akan Memulai Kompetisi, Pemerintah Mewanti-wanti”, lanjutan kompetisi Liga 1 dimulai 1 Oktober mendatang, sementara Liga 2 akan berjalan pada 17 Oktober.

Lalu, bola basket akan melanjutkan kompetisi Indonesia Basketball League (IBL) yang sempat terhenti di seri IV di Malang, mulai 13-27 Oktober di Mahaka Square Arena, Jakarta.

Baca Juga: Ditimbang Badan Sebelum Makan, Restoran Tingkok jadi Bahan 'Bully'an Netizen

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali dalam jumpa pers, mengatakan, semua kegiatan ini akan dipantau. “Saya mohon BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) tetap mensupervisi. Harus ada yang ditugaskan dari BNPB untuk ditempatkan di daerah pelaksanaan pertandingan,” tegasnya.

Menpora mengingatkan kembali manajemen IBL untuk juga mengikuti apa yang diterapkan oleh PSSI dengan memusatkan kegiatan di satu tempat saja. Bila pun lanjutan kompetisi IBL berputar kembali, maka Zainudin meminta agar IBL memilih tempat yang tidak berisiko untuk penularan Covid-19.

Kepala BNPB, Doni Murtado menambahkan, harus dipastikan seluruh kompetisi sepakbola dan bola basket berjalan tanpa penonton.

Ini jadi atensi bagi penyelenggara untuk betul-betul menaati konsensus yang telah dilakukan.

"Harus dipastikan juga seluruh pemain dan personel melakukan tes PCR Swab. Kami akan memberikan fasilitas dan dukungan kepada penyelenggara maupun unsur pendukung lainnya,” kata dia.

Baca Juga: Toyota Century Bakal Hadir di Indonesia, Mewah dengan Desain Masa Heian

Swab test harus dilakukan secara berkala agar semua dapat memastikan bahwa seluruh peserta dan kegiatan yang terselenggara berjalan dengan aman. “Pertandingan olahraga sangat penting, tapi kesehatan seluruhnya, baik itu pemain atau penyelenggara harus jadi prioritas kita," tuturnya.

Panitia penyelenggara juga harus memastikan benar seluruh orang yang terlibat dalam satu pertandingan, baik pemain, panpel, ataupun ofisial sehat secara fisik. Selain itu tidak memiliki pengorbit atau penyakit bawaan.

"Ini perlu dipedomi dan ditaati. Karena 85-92 persen angka kematian yang terjadi di tanah air adalah mereka yang memiliki pengorbit, seperti hipertensi, diabetes, jantung, kanker, ginjal, penyakit pari dan lainnya. Sehingga mereka yang memiliki pengorbit tersebut sangat dianjurkan untuk tidak ikut serta dalam kegiatan ini (pertandingan)," tegasnya.

Semua pihak, ujar Doni, harus benar-benar memahami selama pandemi ini masih berlangsung. Tidak ada tempat yang relatif benar-benar aman. Jadi setiap saat semua pihak bisa terancam dan bisa mengancam siapa saja.

"Oleh karenanya protokol kesehatan adalah hal mutlak yang harus diperhatikan, tidak boleh ada tawar menawar,” jelasnya.

Baca Juga: Lokasi SIM Keliling untuk Jakarta dan Bogor, Cek Disini

Namun, ketika kompetisi berlangsung, tentu tidak mungkin menggunakan masker, tidak mungkin tidak ada kontak fisik. Untuk itu, harus dipastikan secara periodik, bahwa peserta terbebas dari Covid. “Pemeriksaan test PCR swab test harus jadi persyaratan yang sangat diperlukan sekali," tambah Doni.

Sementara Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mengatakan, dalam melangsungkan lanjutan kompetisi Liga 1, pihaknya bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator telah memilih tempat (venue) secara terpusat, yakni di Pulau Jawa.

Bahkan untuk tim-tim luar jawa, kebanyakan pelaksanaan pertandingan akan berpusat di Yogyakarta. Hal tersebut dilakukan agar tidak terlalu banyak mobilisasi yang dilakukan.

"Jadi kumpul di satu tempat yang sudah bener-benar terjaga. Yogyakarta sendiri termasuk zona penyebaran covidnya yang cukup menggembirakan," ujar Iriawan yang akrab disapa Iwan Bule.

Baca Juga: Sejarah Film Zombie dari Masa ke Masa , Reinkarnasi Lebih berkarakter

Menanggapi pemilihan daerah yang dipilih oleh PSSI, Doni mengingatkan agar PSSI dan LIB untuk terus berkoordinasi terkait adanya perkembangan tentang zonasi daerah tersebut. Sebab semua pihak dinilainya harus mempertimbangkan aspek-aspek keamanan yang perlu diperhitungkan.

"Misalnya, bila satu daerah meningkat ancaman covidnya, federasi harus ada langkah-langkah evaluasi di lokasi atau tempat pertandingan. Olahraga penting, tapi kesehatan masyarakat jauh lebih penting," ungkapnya.(Iing Nuryasin)

 

 

 

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah