Network
MEDIA PAKUAN - PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mempercepat pengerjaan proyek pembangunan Sirkuit MotoGP di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Saat ini proses pembangunan dibagi dalam dua kegiatan utama, yaitu pekerjaan ground work atau galian, timbunan dan pemadatan tanah dan pekerjaan lapisan akhir (pengaspalan) dan pekerjaan tunnel.
Untuk pengerjaan ground work hingga timbunan dan pemadatan tanah dilaksanakan oleh kontraktor WIKA-BRL.
Baca Juga: Kesempatan! BLT Subsidi Upah Serta Bansos Lainnya Diperpanjang Sampai 2021
Dilansir dari situs resmi ITDC, menunjukan hingga menjelang akhir September 2020, progres pengerjaannya sudah mencapai ± 76%.
Sementara lapisan akhir atau pengaspalan dan pekerjaan tunnel sudah mulai dikerjakan oleh kontraktor PT PP (Persero).
Sirkuit MotoGP ini merupakan bagian pembangunan kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan KEK Pariwisata The Mandalika, termasuk didalamnya pengembangan Jalan Kawasan Khusus (JKK).
Baca Juga: Dianggap Buang-buang Uang oleh Sahabatnya. Nikita Mirzani Malah Jawab Begini
“Pembangunan JKK kami targetkan akan selesai pada bulan Juni 2021. Kami optimis JKK akan rampung sesuai dengan target, Karena pekerjaan konstruksi tetap kami laksanakan dengan baik" jelas Direktur Konstruksi dan Operasi ITDC, Ngurah Wirawan.
Sebelumnya Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer juga memastikan jika pembanguan Sirkuit Mandalika ini akanrampung pada bulan Juni 2021.
“Kami pastikan hingga saat ini proses pembangunan Sirkuit Mandalika terus berlangsung dan berjalan sesuai timeline yang direncanakan," kata Abdulbar.
Sesuai kesepakatan dengan Dorna Sport, selaku promotor MotoGP, Sirkuit Mandalika akan menjadi arena balap MotoGP hingga tahun 2026 mendatang.
Baca Juga: PT Gudang Garam Digoyahkan Pandemi Covid-19, Tahun Ini Pendapatan Merosot Hingga 10,75 Persen
Dikabarkan sirkuit yang memiliki panjang lebih dari 4 kilometer itu akan mulai digunakan untuk penyelenggaraan MotoGP Indonesia pada Oktober 2021.
Abdulbar M Mansoer meyakini event MotoGP tersebut diyakini akan memberikan tiga manfaat bagi Indonesia yaitu Country Branding, Tourism Attraction, dan Multiplier Effect.
"Kami optimistis ketiga manfaat tersebut dapat membantu pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi dan membangkitkan sektor pariwisata pariwisata dalam negeri paska pandemi.” tutur Abdbar.****
