Waspada La Nina! Jokowi Sebut Potensi Terjadi Bencana Hidrometeorologi di Indonesia

- 13 Oktober 2020, 10:38 WIB
Presiden RI Joko Widodo.
Presiden RI Joko Widodo. /@jokowi / Twitter

MEDIA PAKUAN - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan para menterinya untuk mewaspadai bahaya cuaca La Nina di Indonesia.

Ancaman akan fenomena alam ini diketahui berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Fenomena La Nina diprediksi naiknya jumlah curah hujan bulanan Indonesia hingga 20-40 persen di atas normal," ucap Jokowi saat membuka rapat terbatas secara virtual di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 13 Oktober 2020.

Baca Juga: 'Ngejulid' bagi 5 Zodiak ini Acap Kali dicap Biang Gosip

Baca Juga: Sudah Menerima Bantuan Kuota Internet untuk Belajar? Simak Cara dan Jadwal Penyalurannya

Karena itu jajaran seluruh kementerian segera melakukan upaya antisipasi terhadap potensi dampak yang akan ditimbulkannya.

Ia memprediksi fenomena cuaca tersebut akan mempengaruhi sejumlah sektor, termasuk kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi.

Demikian dilansir dari Pikiran-rakyat.com dalam artikelnya berjudul "Jokowi Peringatkan Fenomena La Nina, dari Potensi Bencana hingga Dampaknya ke Produksi Pertanian".

Bencana hidrometeorologi adalah bencana diakibatkan jumlah debit air dan statistik curah hujan, seperti banjir, tanah longsor, hingga angin puting beliung.

Selain itu, Jokowi juga meminta agar ada antisipasi La Nina untuk sektor pertanian dan perikanan.

Baca Juga: Emak-emak Bangun Jembatan di Cidahu Sukabumi Pasca Bencana Banjir Bandang

Baca Juga: Akselerasi Pertanian di Sukabumi Harus Dijaga Dengan Baik Ditengah Pandemi Covid-19

"Dampak dari La Nina ini terhadap produksi pertanian, benar-benar dihitung," kata Jokowi.

Jokowi juga menegaskan ke jajarannya, agar jangan menyepelekan prediksi kenaikan curah hujan yang mencapai 40 persen.

"Saya juga minta, disampaikan dan disebarluaskan informasi terkait perkembangan cuaca ke seluruh provinsi dan daerah. Sehingga tahu semua, curah hujan bulanan ke depan akan terjadi kenaikan seperti apa," pungkasnya.***

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x