Pondok Pesantren Manahijul Huda Tasikmalaya Sukses Menggelar Program Kunjungan Internasional di 3 Negara

- 4 Maret 2024, 13:15 WIB
Pondok Pesantren Manahijul Huda Tasikmalaya sukses menggelar program kunjungan internasional bertajuk International Islamic Comparative Study (IICS)
Pondok Pesantren Manahijul Huda Tasikmalaya sukses menggelar program kunjungan internasional bertajuk International Islamic Comparative Study (IICS) /Dokumentasi Pribadi / Santri Mengglobal

 

MEDIA PAKUAN — Pondok Pesantren Manahijul Huda Tasikmalaya sukses menggelar program kunjungan internasional bertajuk International Islamic Comparative Study (IICS).

Kunjungan internasional tersebut dilaksanakan di tiga negara yakni Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Kunjungan internasional ini terselenggara atas kerjasama antara Pondok Pesantren Manahijul Huda dan Yayasan Santri Mengglobal Nusantara.

Baca Juga: Larissa Chou Habiskan Waktu dengan Yusuf Sebelum Kehadiran Anak Kedua

Progam ini diselenggarakan pada 27 Februari hingga 3 Maret 2024 dan diikuti oleh 48 santri.

Para peserta IICS menempuh perjalanan selama enam hari untuk mengikuti sejumlah kegiatan akademik dan non akademik.

Mulai dari napak tilas sejarah Islam di Asia Tenggara, kunjungan ke sejumlah lembaga serta kampus ternama di Malaysia dan Singapura, pelatihan English speaking dengan turis mancanegara dan market research, kunjungan perusahaan (company visit), hingga kegiatan city tour dan kunjungan budaya.

Baca Juga: Bukan Menikah, Tebakan Netizen saat Marshanda Pakai Gaun Pengantin Terbukti?

Pimpinan Pondok Pesantren Manahijul Huda, Kiai Falahudin Ach Malihudin mengungkapka rasa syukur, program ini dapat terselenggara dengan lancar.

"Kami sangat senang dapat memberikan pengalaman yang memperkaya bagi para peserta kami, mendorong dialog antar budaya dan eksplorasi akademis di seluruh Asia Tenggara, semoga kedepanya program seperti ini akan bisa terus dilaksanakan dan ditingkatkan menjadi lebih baik lagi," ungkapnya.

Kegiatan ini diawali dengan diskusi dan visit sejarah Islam di Asia Tenggara yang dilaksanakan di Makam Habib Noh Singapore dengan tujuan untuk memberikan wawasan dan informasi tentang sejarah perkembangan Islam di Singapura.

Baca Juga: Miris dengan Kasus Bullying, Atta Halilintar Lakukan Pembinaan dan Penyuluhan bersama Polres Jaksel

Lebih jauh lagi, para peserta juga dituntut terlibat dalam diskusi akademis tentang "Islam sebagai agama minoritas di Singapura hingga seputar peluang beasiswa studi di Singapura" diikuti dengan tour keliling kota Singapura.

Setelah itu, para santri melakukan Singapore City Tour, di mana mereka mengunjungi beberapa tempat wisata ternama seperti Merlion Park, Universal StudioGarden by the Bay, juga Chinatown.

Pada hari kedua, peserta melaksanakan kegiatan campus tour di kampus Universiti Teknologi Malaysia (UTM) yang difasilitasi oleh PPI UTM dan dilanjutkan kunjungan singkat di Rumah Merah Melaka.

Baca Juga: Tertarik Raih Gelar PhD di AS dengan Beasiswa? Ayo Gabung Webinar bersama Santri Mengglobal, Gratis!

Di sana para santri diajak untuk berbicara dalam bahasa Inggris dengan orang asing, yang membantu mereka untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris.

Selain itu, para santri juga melaksanakan Napak Tilas Sejarah VOC di Melaka, dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah terkait dengan peran VOC di sana.

Kegiatan selanjutnya dilakukan di Putrajaya dan Masjid Putrajaya, di mana para santri berdiskusi sejarah perubahan ibu kota hingga menjadi Putrajaya.

Baca Juga: Disangka Nyalon jadi Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil Beri Klarifikasi Terkait Billboard 'OTW Jakarta nih'

Mereka juga mentadabburi keberadaan Masjid Putrajaya yang merupakan salah satu dari masjid yang indah dan megah di Malaysia.

Perjalanan dilanjutkan dengan diskusi mendalam di salah satu kampus terbaik di Malaysia, UITM Malaysia, tentang "Bagaimana memenangkan beasiswa untuk belajar di luar negeri”.

Program ini diakhiri dengan pendalaman budaya di Thailand, yang menampilkan dialog tentang Islam.

Baca Juga: Ungkapan Romantis Reino Barack pada Syahrini di Momen Anniversary ke-5 Pernikahan

Para peserta melakukan kunjungan ke situs-situs budaya, dan berbagai kegiatan menyenangkan, yang menampilkan kekayaan warisan budaya Thailand.

Founder Santri Mengglobal, Dito Alif Pratama mengucap terima kasih kepada seluruh peserta terkhusus pihak pesantren, atas kerjasama dan suksesi Program IICS tahun ini.

Dito Alif Pratama menyebut, Program ini dirancang untuk memberi kesempatan unik menjelajah bagi para peserta.

Baca Juga: Anniversary ke-5, Syahrini Sebut Telah Menemukan Rumah dalam Diri Reino Barack

"Program ini memang dirancang untuk memberikan kesempatan unik bagi para peserta untuk menjelajahi lanskap budaya dan akademik di Asia Tenggara, mendorong pemahaman lintas budaya dan pertukaran akademik.

Program ini terbuka untuk mahasiswa, akademisi, dan profesional yang tertarik untuk menjelajahi kekayaan budaya Asia Tenggara," ungkapnya.***(Gilang Ramadhan).

 

 

 

 

Editor: Pena Destaviani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah