Network
MEDIA PAKUAN - Viral beredar di media sosial pernyataan Presiden Jokowi bahwa dirinya akan berkampanye dan memihak pada paslon nomor urut dua.
Saat ditanya awak media Sultan Hameng Kubuwono (HB)X merespons penyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut presiden boleh berkampanye dan memihak.
Sultan HB X mengatakan dirinya tak dalam posisi untuk mengomentari."Saya ndak punya komentar seprti itu ya kan," ucapnya di Kantor Gubernur DIY, Jalan Malioboro, Rabu,(24/1).
Menurut Sultan HB X komentar itu hanya untuk diri sendiri saja, ia tak ingin menanggapi pernyataan Jokowi.
Baca Juga: Jokowi Turun Gunung Pasca Debat Cawapres, Sebut Presiden Boleh Memihak dan Berkampanye
Sementara menurut pengamat politik dari Lingkaran Madani (LIMA) Indonesia Ray Rangkuti, itu lebih baik dari pada ketimbang diam-diam.
“Bagi saya, pernyataan presiden bisa terlibat itu lebih baik. Dari pada diam-diam seolah netral, padahal kenyataan berbagai tindakan, ucapan dan lainnya terlibat dalam pemenangan. Bukan saja karena memang aturan membolehkan presiden terlibat langsung, tapi juga akan lebih memudahkan pengawasan atasnya,” ucap Ray.
“Dan dengan begitu hukum pemilu bagi presiden aktif yang akan berkampanye dapat diterapkan. Antara lain dapat kampanye terbuka tapi harus terlebih dahulu menyatakan cuti dari tugas kepresidenan.”
“Pemilih masih terlihat ragu apakah sepenuhnya pak Jokowi mendukung anaknya atau masih tetap mendua hati. Dalam hal ini kepada pasangan 03 yang hari demi hari memperlihatkan makin menebalkan asosiasi dirinya dengan visi pak Jokowi. Yang menyebabkan pemilih yang masih ragu-ragu lebih banyak beralih ke Ganjar dari pada ke Pak Prabowo,” ucap Ray.
