Network
MEDIA PAKUAN - Presiden Joko Widodo menyampaikan rasa yakinnya terhadap investor dari luar negeri yang akan masuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Meskipun sampai saat ini, masih belum ada investor luar negeri yang mmenanamkan usahanya.
Namun seiring waktu potensi pergerakan investor dalam negeri di sana mulai terlihat.
"Meskipun sampai saat ini belum ada (investor luar negeri). Tapi saya yakin bahwa setelah investor di dalam negeri bergerak, semakin banyak setiap bulannya, investor dari luar akan segera masuk. Kita lihat saja nanti pasti akan masuk," ujar Presiden.
"Meskipun sampai saat ini belum ada (investor luar negeri). Tapi saya yakin bahwa setelah investor di dalam negeri bergerak, semakin banyak setiap bulannya, investor dari luar akan segera masuk. Kita lihat saja nanti pasti akan masuk," ujar Presiden.
Baca Juga: Update Terbaru! Layanan SIM Keliling DKI Jakarta, Hari Ini, Jumat 17 November: Berikut Lokasinya!
Hal ini disampaikan Presiden Jokowi dalam pers setelah menghadiri APEC CEO Summit, di Francisco, Amerika Serikat, Kamis 16 November 2023 waktu setempat.
Sebagaimana terlihat dalam sebuah tayangan YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Jumat 17 November 2023.
Ia menyampaikan terkait investasi asing ke IKN, diprioritaskan di sektor pendidikan, kesehatan dan teknologi.
Ia menyampaikan terkait investasi asing ke IKN, diprioritaskan di sektor pendidikan, kesehatan dan teknologi.
Presiden RI tersebut mengatakan dalam APEC CEO Summit, dirinya menyampaikan beberapa kondisi ekonomi di Indonesia yang pertumbuhannya tahun ini diperkirakan bakal di atas 5 persen.
Baca Juga: Biadab! Zionis Israel Tetap Gunakan Bom Fosfor Putih Untuk Serang Palestina Meski Dilarang Hukum Internasional
"Tahun depan juga insya Allah di atas 5 sedikit. Dan juga inflasi yang masih terkendali antara 2-3 persen. Dan yang paling penting juga stabilitas politiknya juga baik baik saja. Itu yang terus-menerus akan kita sampaikan," jelas Kepala Negara.***
"Tahun depan juga insya Allah di atas 5 sedikit. Dan juga inflasi yang masih terkendali antara 2-3 persen. Dan yang paling penting juga stabilitas politiknya juga baik baik saja. Itu yang terus-menerus akan kita sampaikan," jelas Kepala Negara.***
