Prihatin Karena Kekurangan Tenaga Pengajar di Perbatasan Papua, Personil TNI Lakukan Ini

- 29 Agustus 2020, 05:03 WIB
Salah seorang personil Satgas Pamtas RI-PNG tengah memberikan pelajaran kepada siswa SD di Papua.
Salah seorang personil Satgas Pamtas RI-PNG tengah memberikan pelajaran kepada siswa SD di Papua. / Pensatgas Yonif MR 413 Kostrad/

MEDIA PAKUAN - Aparat TNI yang ditempatkan di perbatasan wilayah Indonesia bukan hanya bertugas menjaga pertahanan di batas wilayah NKRI saja, nyatanya juga dituntut bersinergi dengan masyarakat di sekitar perbatasan.

Seperti yang dilakukan para personil TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Papua Nugini (Satgas Pamtas RI-PNG) Mekanis Raider 413 Kostrad.

Beru-baru ini, mereka turun tangan menjadi tenaga pengajar pada sekolah dasar (SD) yang berlokasi di Kampung Warbo, Distrik Arso Barat, Kabupaten Keerom, Papua.

Baca Juga: Ariana Grande Ikut Terlibat dalam Pembuatan Lirik Lagu 'Ice Cream' Milik BLACKPINK

Komandan Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis Raider 413 Kostrad, Mayor Inf Anggun Wuriyanto, menjelaskan keterlibatan personilnya menjadi tenaga pengajar di salah satu SD itu merupakan wujud kepedulian dalam upaya mencerdaskan Anak Bangsa.

"Kami sudah siapkan personel pengajar di sekolah regular," ujar Komandan Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis Raider 413 Kostrad Mayor Inf Anggun Wuriyanto, Jumat 28 Agustus 2020.

Dalam rilis tertulisnya, Anggun menjelaskan sasaran pelajaran dalam aksi kepedulian sektor pendidikan tersebut meliputi pelajaran membaca, berhitung dan pengetahuan umum.

Baca Juga: Pramugarinya jadi Korban Pelecehan, Maskapai Garuda Indoneisa Sigap Beri Dukungan

Sementara itu Kepala SD Inpres Warbo, Roby, mengaku keterlibatan personil TNI menjadi tenaga pengajar ini telah membantu kelancaran kegiatan belajar mengajar di sekolahnya.

Selama ini, kata Roby, SD Inpres yang dipimpinnya itu mengalami kekurangan tenaga pengajar.
 
"Kami merasa terbantu dengan adanya perbantuan tenaga pendidik dari Satgas, kebetulan dari tujuh orang pengajar yang ada di sekolah ini hanya lima yang beroperasi, sedangkan dua orang lainnya dilaporkan sakit," ungkap Roby.***

Editor: Toni Kamajaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah