Network
MEDIA PAKUAN - Kualitas udara Jakarta berada di status tidak sehat mencapai indeks kualitas udara AQI US 124 dan polutan utama PM2.5. Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 9 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.
Hal ini tentunya sangat rentan bagi kelompok orang yang sensitif terutama pada lansia, dan warga yang memiliki riwayat sensitifitas kulit, dan pernafasan.
Menurut data dari Iquair.com, angka ini menurun dibanding pada hari Jumat, dimana AQI US berada di angka 155.
Cuaca Jakarta pagi ini masih berkabut dengan suhu 27 derajat celcius, kelembapan 84%, angin 5,5 hm/h dan tekanan 1.011 mbar.
Tentu saja polusi udara ini disebabkan beberapa faktor, seperti sektor transportasi, industri, kegiatan rumah tangga hingga pembakaran sampah.
Mengatasi fenomena alam ini, Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencanangkan konversi tranpormasi dari BBM menjadi sepedah motor listrik.
Sementara itu menurut Eko Sudarmawan, Sub Koordinator Bimbingan Teknis Konservasi Energi mengatakan, selain sektor transportasi, sumber lain dari polusi udara di wilayah Jakarta, yaitu kawasan industri serta pembangkit listrik yang menggunakan energi fosil. Sehingga, dalam jangka pendek penggunaan mobil listrik akan ada kontribusi untuk mengurangi polusi udara di Jakarta.
" Maka dari itu, Kementerian ESDM menargetkan pada tahun 2023 ini, sebanyak 50 ribu telah didistribusikan di seluruh Indonesia. Sepeda Motor Listrik itu penting mengingat polusi udara disebagian wilayah Indonesia, khususnya Jakarta sudah buruk," paparnya saat diwawancai Mediapakuan.com.
