Dalam Program ini,Ipuk mengatakan, nutrisi dalam bentuk makanan siap santap setiap hari disiapkan kader posyandu terpilih.
Mereka bertugas mengolah dan mendistribusikan makanan, sedangkan kader tim pendamping keluarga (TPK) memonitor dan melaporkan perkembangan kesehatan sasaran.
Baca Juga: INFO LOKER: Lowongan Kerja PT Perkasa Internusa Mandiri Agustus 2023, Lulusan SMA Bisa Masuk
"Makanan yang diberikan sudah ada rekomendasi dari ahli gizi, kami berikan resepnya juga. Petugas puskesmas bertugas monitoring perkembangannya.
Kami berharap dengan intervensi gizi yang diberikan dalam rentang waktu tersebut berat badan sasaran meningkat, sehingga tidak mengarah ke stunting," kata Ipuk.
Menurut Ipuk,penanganan stunting harus secara holistik.
Selain itu, katanya, tidak hanya anak stunting yang diintervensi, namun anak yang berpotensi tunting juga perlu mendapatkan perhatian.
Program Banyuwangi Tanggap Stunting (BTS) fokus mengintervensi gizi anak yang telah terindikasi stunting, sedangkan OASE-KIM terhadap pencegahan stunting.
"Insyaallah dengan penanganan semacam ini prevalensi stunting di Banyuwangi dapat ditekan. Terima kasih kepada Ibu Iriana Jokowi yang telah mendukung penanganan stunting di Banyuwangi," katanya.