W20 Bali, Ini Harapan Indonesia untuk Presidensi India

- 15 November 2022, 22:00 WIB
Communication Team W20 Indonesia, Tri Wahyuningsih, Co-Chair W20 Indonesia, Dian Siswarini, Ketua Umum KOWANI, Giwo Rubianto, dan Chair W20 Indonesia, Hadriani Uli Silalahi, pada Post Summit W20 Indonesia yang digelar di Nusa Dua, Minggu, 13 November 2022.
Communication Team W20 Indonesia, Tri Wahyuningsih, Co-Chair W20 Indonesia, Dian Siswarini, Ketua Umum KOWANI, Giwo Rubianto, dan Chair W20 Indonesia, Hadriani Uli Silalahi, pada Post Summit W20 Indonesia yang digelar di Nusa Dua, Minggu, 13 November 2022. /FOTO ISTIMEWA

MEDIA PAKUAN-Post Summit Women20 (W20) baru saja berlangsung, 13-14 November 2022, di Nusa Dua, Bali.

Pertemuan terakhir di Indonesia ini sekaligus menandai berakhirnya tongkat kepemimpinan W20 Indonesia pada tahun ini, sesuai dengan berakhirnya Kepresidenan Indonesia di forum G20.

India yang akan memimpin G20 di tahun 2023 juga akan memimpin W20 di sepanjang tahun depan. 

Baca Juga: Hadir di KTT G20, XL Axiata Unjuk Solusi 5G Smart Mining dan UMKM

Dalam sambutannya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Bintang Puspayoga, menyampaikan bahkan melalui post summit ini, W20 Presidensi Indonesia juga berharap empat isu utama terkait pemberdayaan perempuan yang telah ditetapkan selama presidensi Indonesia, dapat dilanjutkan pada W20 Presidensi India di tahun depan. Isu-isu tersebut meliputi:

  1. Menolak diskriminasi dan mendorong kesetaraan gender. 
  2. UMKM yang dimiliki dan dipimpin oleh perempuan. 
  3. Respon kesehatan yang mengutamakan kesetaraan gender. 
  4. Perempuan pedesaan dan perempuan penyandang disabilitas.

Bintang Puspayoga menambahkan, pada isu pertama dan kedua, hal yang ditekankan adalah bagaimana mempromosikan kesetaraan, keamanan, dan kesejahteraan dengan menghapus kebijakan diskriminasi.

Selain itu, dijabarkan pula bagaimana mencapai inklusi ekonomi melalui dukungan terhadap UMKM yang dimiliki dan dikelola oleh perempuan.

Dibahas pula pentingnya merangkul interseksionalitas untuk mempercepat kemajuan pemberdayaan perempuan.

Sementara itu, pada isu ketiga dan keempat, W20 Indonesia lebih menekankan kepada respon kesehatan kaum marginal perempuan, khususnya mereka yang berada di daerah pedesaan dan penyadang disabilitas.

Halaman:

Editor: Hanif Nasution


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x