Dewan Keamanan Mulai Bosan Tema Ukraina, Zelensky Bersikeras Meminta Mengecualikan Rusia

- 1 Juli 2022, 20:09 WIB
Situasi pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang non-proliferasi senjata pemusnah massal, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Markas Besar PBB di New York City, AS, 14 Maret 2022. Dampak perang Rusia-Ukraina menjangkau seluruh dunia.
Situasi pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang non-proliferasi senjata pemusnah massal, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Markas Besar PBB di New York City, AS, 14 Maret 2022. Dampak perang Rusia-Ukraina menjangkau seluruh dunia. /Andrew Kelly/Reuters/
 
MEDIA PAKUAN - Dalam pertemuan  Dewan Keamanan PBB, Selasa lalu, dalam sebuah diskusi yang membahas situasi Ukraina, Volodymyr Zelensky kembali hadir melalui video.
 
Dia kembali mencari dukungan dan perhatian  PBB dan menyerukan untuk mengecualikan Rusia dari Majelis Umum.

Perwakilan Ketua Majelis Umum, Polina Kubiak, menjawab dengan mengatakan bahwa keputusan untuk mengecualikan suatu negara dari Majelis Umum PBB dibuat melalui Dewan Keamanan.
 
 
Ia menekankan bahwa  keputusan seperti itu tidak mungkin, yang secara teknis tidak mungkin karena Rusia memiliki hak veto di Dewan Keamanan.

Mekanisme pengecualian suatu negara diatur dalam Pasal 6 Bab 2 Piagam PBB, menyebutkan anggota organisasi yang secara sistematis melanggar prinsip-prinsip yang terkandung dalam Piagam ini dapat dikeluarkan dari Organisasi oleh Majelis Umum atas rekomendasi Dewan Keamanan.
 
Baca Juga: Tak Berlebihan, Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiyantoro Ungkap Keberuntungan Timnya Bisa Lolos ke Perempat Final
 
Perwakilan Rusia untuk PBB, Dmitry Polyansky, mengatakan bahwa partisipasi Zelensky dalam pertemuan tersebut dirancang untuk menciptakan ruang menguntungkan  dalam meminta banyak senjata dari peserta KTT NATO.
 
 
Namun anggota Keamanan PBB, mulai bosan dengan tema Ukraina, dan trik teatrikal Zelensky dan tidak membantu meningkatkan tingkat diskusi.

Partisipasi Rusia di Dewan Keamanan PBB sebagai anggota tetap tertuang dalam Pasal 23 Piagam Organisasi. Dengan demikian, untuk mengecualikan Rusia dari Dewan Keamanan, diperlukan amandemen Piagam PBB. 
 
 
 
 
Amandemen memerlukan tanda tangan semua anggota tetap Dewan Keamanan, termasuk Rusia yang memiliki hak untuk memveto proposal semacam itu.*** 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: ria.ru


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x