Pengamat BMKG: Waspada Gempa Megathrust Berpotensi Tsunami, Ini Daerahnya

- 21 Maret 2022, 20:36 WIB
Ilustrasi gelombang tsunami.
Ilustrasi gelombang tsunami. /dimitrisvetsikas1969/Pixabay
 

MEDIA PAKUAN-Potensi gelombang tinggi diperkirakan akan menerpa di Indonesia. 

Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah yang terancam terkena gelombang tsunami paling tinggi akibat megathrust atau zona subduksi di pantai selatan Jawa Barat tepatnya di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.

Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Stasiun Geofisika Bandung, Sandy Nur Eko menyebut, ada ancaman gelombang tsunami setinggi 23 meter jika gempa megathrust terjadi, khususnya di Pantai Cipatujah.
Baca Juga: Circuit Formula E, Jakarta Diperkirakan Rampung April 2022, Habiskan Dana Rp. 60 Miliar
"Pantai Cipatujah, Tasikmalaya, ketinggian maksimum tsunami yang akan melanda jika terjadi gempa di zona megathrust adalah 23 meter dengan waktu tiba sekitar 15 menit," kata Sandy dalam seminar daring yang digelar BMKG Bandung, Jawa Barat, Senin 21 Maret 2022.


Sandy menyebut, kekuatan gempa yang telah dipetakan tersebut diprediksi dengan magnitudo 8,7.
 
Di zona subduksi Selat Sunda atau selatan Jawa Barat.

Adapun pemetaan yang telah dilakukannya, yakni untuk lima kabupaten yang memiliki pesisir selatan 
 
Diantaranya mulai dari Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran.
 
Selain Tasikmalaya, menurut  dia Kecamatan Pamengpeuk, Garut, juga terancam terkena tsunami setinggi 18 meter jika gempa megathrust terjadi. 
 
Kurang lebih jelasnya memprediksikan, tsunami tersebut bakal sampai 15 menit ke bibir pantai sejak terjadinya gempa.

Kemudian selain Tasikmalaya, Pantai Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, terancam terkena gelombang setinggi 18 meter 
 
Dengan waktu sekitar 18 menit sampai ke pesisir setelah gempa.

Sedangkan Pantai Pangandaran diprediksi terkena gelombang tsunami dalam waktu 36 menit usai terjadi gempa megathrust dengan ancaman gelombang setinggi 15 meter, ungkapnya menambahkan.
Baca Juga: Jelang Ramadhan Minyak Goreng Aman, Polri Pastikan Tindaklanjuti Mafia, Bareskrim: Libatkan Dittipideksus
Dengan demikian, menurutnya pesisir selatan Jawa Barat memiliki waktu berkisar 10 hingga 30 menit untuk merespon dengan cepat mitigasi masyarakat guna menghindari dampak tersebut.

Perhitungan waktu itu pun menurutnya, perlu diasumsikan dengan prediksi waktu gelombang tiba dikurangi waktu peringatan yang dikeluarkan sebelum terjadinya tsunami.

"Jadi bisa dikatakan Jawa Barat ini sangat rawan karena berhadapan langsung dengan subduksi di selatan Jawa itu," ujarnya.***
 
 
 

Editor: Hanif Nasution

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x