Pertemuan Pertama W20 di Likupang Hasilkan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

- 16 Februari 2022, 18:07 WIB
Chair Women20 Indonesia, Hadriani Uli Silalahi (dua kiri), Plt. Kadis Kominfo Minahasa Utara, Hanny T. Tambani (dua kanan), Co-Chair Women20 Indonesia, Dian Siswarini (kanan) saat memaparkan agenda pertemuan W20 di sebuah stasiun radio di Manado, Senin, 14 Februari 2022.FOTO ISTIMEWA.
Chair Women20 Indonesia, Hadriani Uli Silalahi (dua kiri), Plt. Kadis Kominfo Minahasa Utara, Hanny T. Tambani (dua kanan), Co-Chair Women20 Indonesia, Dian Siswarini (kanan) saat memaparkan agenda pertemuan W20 di sebuah stasiun radio di Manado, Senin, 14 Februari 2022.FOTO ISTIMEWA. /

MEDIA PAKUAN-Pertemuan Women20 (W20) selama dua hari di Likupang menghasilkan sejumlah rekomendasi yang menekankan pada perlunya pemberdayaan dan inklusi ekonomi perempuan sebagai kunci dalam mencapai agenda 2030 dengan dukungan teknologi digital.

Pertemuan tersebut juga menyepakati perlunya kebijakan integral guna mengentaskan diskriminasi terhadap perempuan di semua sektor.

Kemudian, untuk memperjuangkan kesetaraan gender, dibutuhkan kebijakan yang juga harus konsisten menghapus norma-norma gender konservatif yang mengakar kuat di masyarakat.

Baca Juga: Polisi Lidik LA 35 Tahun Ditemukan Tewas di Apartemen Kalibata City

Chair Women20 Indonesia, Hadriani Uli Silalahi, mengatakan sangat bagus untuk melihat komitmen dari berbagai negara yang mendukung perempuan mencapai potensi penuh mereka sebagai bagian dari tenaga kerja global untuk mengurangi kesenjangan gender dalam partisipasi angkatan kerja di negara-negara G20 sebesar 25 persen pada tahun 2025.

"Pemberdayaan dan inklusi ekonomi perempuan adalah kunci dalam mencapai agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan, dan teknologi adalah enabler. Digitalisasi di berbagai bidang membawa potensi besar untuk mempercepat pemberdayaan perempuan,” katanya.

Dalam menyampaikan kesimpulan pertemuan W20 Presidensi Indonesia yang pertama ini, Co-Chair W20 Indonesia, Dian Siswarini menyebutkan, untuk menghapuskan diskriminasi terhadap perempuan, seluruh elemen dan pemangku kepentingan perlu mengambil langkah. 

Pertama, berkolaborasi dalam mengidentifikasi tantangan dan peluang yang ada. 

Kedua, bekerja secara kolektif dalam mengidentifikasi kebijakan yang dapat diterapkan oleh W20 dalam mengatasi berbagai diskriminasi, kurangnya peraturan, budaya yang menghambat partisipasi aktif perempuan, dan pelanggaran berat HAM. 

Halaman:

Editor: Hanif Nasution


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah