"Dari segi politik, dibawa-bawa lagi soal Yahudi. Jadi belum bisa dibedakan antara Israel dengan Yahudi. Hal-hal yang begini yang kadang bikin khawatir orang. Sehingga terlalu digampangkan, seolah-olah kayak Yahudi itu musuh negara. Hal-hal yang bisa membahayakan orang Yahudi sendiri di Indonesia. Padahal kami bagian, kami warga negara Indonesia, kami bukan orang asing,” tegas Yaakov.
Meski minoritas, umat Yahudi di Manado bebas beragama dan beribadah. Jumlahnya sekitar 30-an orang.
Ibadah digelar di Sinagoge Shaar HaShamayim yang dibangun pada 2004 silam. Ini adalah rumah ibadah umat Yahudi satu-satunya di Indonesia.
Mereka juga bebas mengenakan alat-alat sembahyang seperti jubah doa (tallil), kippah dan kotak kulit hitam berisi gulungan perkamen bertuliskan ayat-ayat Taurat (tefillin).***