Network
MEDIA PAKUAN - Pemerintah akhirnya memutuskan vaksin jenis Moderna yang akan diberiakan dalam pemberian vaksin booster atau vaksinasi tahap ke-3 bagi tenaga kesehatan (Nakes).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan vaksin Moderna dipilih untuk vaksin booster untuk memicu respons imun tubuh lebih kuat menghadapi varian baru Covid-19.
Ia mengatakan dalam uji lab beberpa waktu lalu vaksin Moderna menunjukan hasil yang menjanjikan.
Baca Juga: Google Alphabet Terancam Denda 500 Juta EURO oleh Prancis, Terkait Gaji Tambahan Konten Online
Budi menjelaskan Vaksin tersebut jauh lebih efektif menghasilkan antibodi melawan varian Corona Delta dibandingkan varian Beta.
Dirinya menjelaskan pemilihan vaksin moderna sebagai vaksin booster ini berdasarkan rekomendasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) hingga Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
"Kami juga sudah berdiskusi dengan BPOM dan ITAGI sebagai penasihat independen mengenai program vaksinasi ini, dan sudah menyetujui bahwa vaksin ketiga akan diberikan menggunakan vaksin Moderna," katanya.
Baca Juga: Patuhi PPKM Darurat, Rizky Billar Rela Batalkan Acara Pribadi Memilih Bersedekah pada Warga Sekitar
Rencananya akan ada sekira 1,47 juta tenaga kesehatan yang akan diberikan vaksinasi booster ini.
Budi menjelaskan vaksinasi booster ini baru bisa diberikan kepada nakes mengingat cakupan vaksinasi Corona sejauh ini masih belum memenuhi target.
"Rencana vaksinasi ketiga sudah disetujui oleh Pak Menko sebagai ketua KPC PEN, catatan kami adalah karena memang kondisi vaksinasi kita masih belum mencakupi seluruh target vaksinasi, maka penting untuk kita pahami vaksinasi ketiga ini hanya diberikan kepada nakes," ungkapnya.
Baca Juga: Ayu Aulia Disindir Netizen Pelakor, Tulis Caption Menohok dalam Instagram
Menurutnya nakes diprioritaskan lantaran tugas mereka menjadi garda terdepan dan tengah berjuang melawan lonjakan kasus COVID-19 di tengah kemunculan varian baru Corona.
"Karena tenaga kesehatan kita itu yang setiap hari bertemu dengan virus yang tinggi sekali kadarnya. Dan mereka harus kita lindungi mati-matian, agar bisa konsentrasi bekerja," pungkasnya.***
