Network
MEDIA PAKUAN - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah memberikan informasi, penyebab dana BLT BPJS Ketenagakerjaan di 2021 masih ada yang tidak cair.
Masalah tersebut terjadi karena masih ada yang datanya ada dua, no rekening tidak valid, rekening diblokir dan tidak sesuai NIK, sehingga dibekukan.
Pada penyaluran BLT BPJS Ketenagakerjaan 2020 lalu, terdapat juga kendala seperti kehabisan waktu dikarenakan sudah akhir tahun.
Baca Juga: Sering Diburu Pembeli, Inilah Kendaraan AWD dan 4WD Terlaris di tahun 2021
Mau tidak mau, dana subsidi gaji harus dikembalikan ke kas negara lagi, berdasarkan ketentuan Peraturan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"Untuk menyelesaikan permasalahan itu, ada kendala waktu yang terbatas karena akhir Desember 2020 seluruh dana sisa harus dikembalikan ke kas negara sebagaimana ketentuan Peraturan Kemenkeu," ungkap Ida, seperti dikutip Media Pakuan dari laman resmi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Selasa, 26 Januari 2021.
Anggaran yang dikembalikan ke bendahara negara, merupakan salah satu tanggung jawab Kemenkeu, sebab 2020 telah usai.
Baca Juga: Sangat Mengerikan! 5 Penyakit Ini Dapat Sebabkan Kebutaan pada Anak hingga Orang Dewasa
Akan tetapi Kemnaker sudah meyakinkan penerima subsidi gaji yang datanya sudah benar dan tidak punya masalah, maka pengiriman akan tetap berlanjut.
Pada akhir Januari 2021 ini, Menaker sudah melakukan rekonsiliasi data dengan bank-bank penyalur.
Baca Juga: Tiga Sekawan Pembuat Surat Hasil Tes Covid 19, Diamankan Pihak Kepolisian Kalteng
Akhirnya tinggal menunggu bendahara negara menyalurkan kembali anggaran dana untuk BLT BPJS Ketenagakerjaan.
Seperti yang diketahui sebelumnya, proses penyaluran subsidi gaji untuk para pekerja sudah mencapai 98,91 persen di 2020.
Dana total yang sudah disalurkan Kemanker untuk BLT BPJS di 2020 yakni sekitar Rp29,44 triliun.***
