Alumni UNPAD Tolak Ganjar Pranowo Maju jadi RI 1, 4 Poin Mosi Tidak Percaya jika Terpilih

20 Oktober 2023, 08:19 WIB
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menyerahkan syarat pencalonan menjadi presiden dan wakil presiden kepada Ketua KPU Hasyim Asy'ari di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (19/10/2023) /Foto:ANTARA/Akbar Nugroho Gumay/foc./

MEDIA PAKUAN - Ganjar Pranowo Resmi jadi kandidat capres RI yang didampingi cawapres Mahfud MD di pilpres 2024.

Rekam jajek kedua kandidat tersebut dinilai masyarakat selalu kontroversi dan membuat kegaduhan.

Tak hanya masyarakat biasa, para akademisi pun Ramai memutuskan batal mendukung bahkan menolak Ganjar Pranowo.

Mengutip dari media sosial Tiktok dan Facebook penolakan Ganjar Pranowo terus bergulir hingga saat ini.Bahkan Alumni UNDAP bersikap yang sama dengan masyarakat.

Dimotori oleh Drs. Deddy Djamaludin Malik, MSi dan Budi Hermansyah hari minggu 7 Mei 2023 muncul sikap bersama Tolak Ganjar Pranowo di Gedung Kadin Bandung tanggal 9 Mei 2023 yang dimotori oleh DR. Ir. Memet Hakim, MM dan Prof. DR. Herman Susanto, SpOG (K) Onk.

Baca Juga: BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi di Samudera Hindia Barat Daya Sumatera, Warga Pesisir Dihimbau Waspada!

Alumni UNPAD Tolak Ganjar Pranowo memiliki sikap awal yang asasi yaitu menolak pihak mana pun yang mengatasnamakan Alumni UNPAD dalam dukung mendukung Capres untuk Pemilu 2024.

Membawa-bawa UNPAD dalam politik praktis dapat menimbulkan friksi sekaligus merusak nama baik UNPAD sebagai lembaga pendidikan tinggi ternama.

Di sisi lain penolakan yang ditujukan pada figur Ganjar Pranowo oleh Alumni UNPAD didasarkan pada penilaian bahwa yang bersangkutan memang tidak pantas untuk menjadi Presiden.

Terlalu banyak kelemahan yang diprediksi tidak akan mampu membawa bangsa dan rakyat Indonesia menggapai kemajuan dan kesejahteraan. Apalagi kemandirian dan kedaulatan.

Baca Juga: Ramalan Cinta 12 Zodiak Hari Ini, Jumat 20 Oktober 2023: Pisces Akan Menjalin Hubungan Baru

Berikut poin-poin penolakan pada Ganjar Pranowo yang dikhawatirkan:

1. Ganjar Pranowo akan menjadi kepanjangan tangan dari oligarki baik politik maupun bisnis. Ganjar Pranowo adalah Capres yang berada dalam cengkeraman oligarki.

2. Ganjar diragukan akan mampu memimpin gerakan pemberantasan korupsi di segala bidang. dia sendiri disebut-sebut di Pengadilan Tipikor telah menerima uang 500 ribu US Dolar dalam kasus e-KTP. Tuntutan agar ada pengusutan serius akan makin bergaung.

3. Kasus Wadas belum tuntas begitu juga kasus Kendeng yang membuat rakyat “ora mudeng”. Merusak lahan pertanian untuk investasi yang tidak berorientasi pada kemakmuran rakyat setempat.

4. Lingkungan pegunungan di Kendeng rusak. Alih-alih menjalankan Putusan MA malah bersiasat dengan membuat izin operasi baru. Rakyat selalu dikalahkan dan Gubernur tetap bisa manari-nari dan berlari pagi. Tidak peduli.

Baca Juga: Tanamkan Jiwa Nasionalisme, Satgas Yonif 310 Sampaikan Wawasan Kebangsaan kepada Siswa SMP di Papua

Dengan berbagai kelemahan yang ada padanya, maka Alumni UNPAD khawatir akan terjadinya kerusakan negara yang lebih parah jika dipimpin oleh figur yang tidak layak dan kapabel. Tindakan preventif untuk hal itu adalah penolakan Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden.

Alumni UNPAD tidak terima dengan diadakannya deklararasi yang mengatasnamakan Alumni UNPAD mendukung Ganjar Pranowo

Kini di “ruang” UNPAD deklarasi dukungan Ganjar Pranowo sudah dilakukan, entah dengan agenda lanjutan apa. Begitu juga dengan penolakan yang tentu menyiapkan agenda berikut.

Bila Alumni UNPAD tetap dibawa ke ranah politik praktis maka prediksi friksi mungkin makin terbukti. Maka sebaiknya ke depan dalam tarikan atau kompetisi politik praktis jangan membawa nama atau gerbong almamater. UNPAD bukan lembaga atau partai politik.

Berlindung dalam status Alumni UNPAD untuk sekadar mendukung Calon Presidennya adalah sikap ketidakpercayaan diri, manipulatif dan pengecut.***

Sumber: Pikiran-rakyat, Antara,Tiktok,FB

Editor: Popi Siti Sopiah

Tags

Terkini

Terpopuler