Kemenag Berharap Hari Santri Nasional 22 Oktober 2023 Mendatang Jadi Momen Glorifikasi Pesantren

17 September 2023, 21:40 WIB
Kemenag Berharap Hari Santri Nasional 22 Oktober 2023 Mendatang Jadi Momen Glorifikasi Pesantren /Gilang Ramadhan /

 

MEDIA PAKUAN – Hari Santri Nasional (HSN) diperingati pada tanggal 22 Oktober di setiap tahun.

Pada peringatan Hari Santri Nasional di tahun ini, Kementerian Agama (Kemenag) menaruh banyak harapan kepada pesantren.

Kemenag berharap, Hari Santri Nasional mendatang dapat menjadi momen glorifikasi pesantren.

Baca Juga: Ungkapan Larissa Chou Untuk Ikram Rosadi Yang Kini Jadi Imam Rumah Tangganya : Nahkoda Kapal Ini Akhirnya Tiba

Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama, Muhammad Ali Ramdhani mengungkap bahwa glorifikasi ini sangat diperlukan.

Hal tersebut lantaran berbagai kebaikan yang telah dilakukan oleh santri jarang diketahui publik, berbanding terbalik ketika mereka melakukan suatu kekeliruan.

Ungkapan itu disampaikan oleh Muhammad Ali Ramdhani saat membuka acara “Kopdar Pengelola Media Pesantren untuk Penguatan Moderasi Beragama" yang digelar di Kota Bandung pada Sabtu, 16 September 2023 kemarin malam.

Baca Juga: Akrab Dengan Ikram Rosadi, Wajah Anak Larissa Chou Dinilai Lebih Mirip Ayah Sambung

“Salah satu kebaikan itu adalah program kemandirian pesantren. Bagaimana pesantren mengelola perekonomian yang berdampak luas perlu mendapatkan apresiasi lebih dari masyarakat,” ujarnya di hadapan puluhan pegiat media Islam dan pesantren.

Pria yang akrab disapa dengan nama Kang Dhani itu juga menyampaikan perlunya publikasi lebih masif mengenai Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kemenag.

Menurutnya, program tersebut menunjukkan bahwa santri tidak hanya belajar ilmu agama, melainkan pengetahuan umum lainnya.

Baca Juga: Ungkapan Hati Larissa Chou Melihat Kebahagiaan Yusuf Memiliki Sosok Ikram Rosadi Sebagai Ayah Sambung

“Kalau selama ini masyarakat menilai santri tidak paham keilmuan umum, itu salah. Sebab ada 1000 lebih lulusan PBSB yang berhasil menjadi dokter,” terangnya.

Terkait hal ini, pihaknya menuturkan akan melibatkan madrasah dan perguruan tinggi dalam peringatan Hari Santri tahun 2023 supaya mendapatkan atensi lebih luas dari masyarakat.

“Getaran Hari Santri 2023 harus lebih besar dirasakan masyarakat luas. Pesantren yang biasanya dapat image buruk harus kita bantah dengan menampilkan prestasi-prestasinya,” tegas guru besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung itu.

Baca Juga: Putri Ridwan Kamil Tempuh Pendidikan di Inggris, Atalia Praratya: Berat Banget Mau Ditinggal Zara Ya Allah

Pada momen yang sama, Plt Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono berharap peringatan Hari Santri ini dapat memberikan pengaruh besar, di antaranya penerimaan publik secara lebih luas.

Waryono menyebut, selama ini pesantren telah berjasa merawat keragaman bangsa, khususnya di tahun politik yang rawan perpecahan seperti saat ini.

“Bagaimana pesantren membingkai kerukunan bangsa perlu kita tegaskan dalam peringatan Hari Santri tahun ini,” ujar pria yang merupakan guru besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut.

Baca Juga: Ridwan Kamil Ungkap Perlakuan Masyarakat Di Luar Jawa Barat Saat Jalan-jalan : Se-Alhamdulillah Itu Hidupku

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Agama, Mohammad Nuruzzaman menekankan pentingnya afirmasi kepada santri.

Afirmasi yang dimaksudnya ialah dapat diberikan dalam bentuk pelatihan digital sebagai respon para santri terhadap perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat cepat.

“Kalau ada puluhan atau ratusan santri yang kita beri afirmasi untuk mengikuti pelatihan digital, maka akan lahir talenta-talenta digital dari kalangan santri yang akan berkontribusi bagi negeri,” katanya.***(Gilang Ramadhan)

 

 

 

Editor: Pena Destaviani

Tags

Terkini

Terpopuler