Citra Rasa Es Puter tak Kalah Bersaing dengan Es Modern

- 11 Agustus 2020, 10:57 WIB
Es Puter
Es Puter /Yusack GP/

MEDIA PAKUAN- Es puter atau es dug-dug tetap menjadi branding salah satu usaha mikro atau home made pelaku ekonomi kaum pinggiran. Ada beberapa cirinya yang masih tetap terjaga hingga kini.

Baca Juga: Hukum Islam Anak Kecil Melakukan Jual Beli, ES Krim Sahkah?

Meski kehadiran es krim modern telah merebak di semua tempat, terutama di kota, keberadaan es puter tetap tak tergeser.dibuat dengan memutar termos berisi adonan (santan, gula, tepung maizena, sedikit garam, dan bahan perasa) di dalam wadah besar yang diisi es batu dan garam. Karena termos diputar terus-menerus, adonan bercampur dengan baik, dan karena suhu dingin es batu di luar termos, adonan jadi mengental dan menjadi semacam es krim buatan pabrik.

Es puter bisa dijajakan secara keliling sejak zaman dulu, dijual dengan mengunakan gerobak dan berkeliling kerumah-rumah warga untuk menarik perhatian anak-anak. Es puter ini juga selain harga terjangkau,biasanya agar membuat citra rasa es putar semakin nikmat di tambahkan dengan mengunakan roti tawar atau memakai cone yang menyerupai bentuk kerucut.

Baca Juga: Liverpool Gaet Bek Asal Yunani, Kostas Tsimikas

Rasa es puter yang masih terjaga hingga kini, gurih dengan campuran tape ketan, mutiara, dan kelapa muda yang selalu membuat ketagihan para pelanggan.

Hal menarik dari es puter dan yang membedakan dengan es krim lainnya dalam proses pembuatan es puter tidak menggunakan mesin karena usaha es puter adalah usaha turun-temurun.Pekerja es puter adalah pekerja turunan karena pekerja saat ini adalah anak-anak dari pekerja yang dulu pernah bekerja di tempat es puter ini.

Baca Juga: Ulama Kharismatik Yang Tak Surut Melawan Penjajahan

Seperti yang dilakukan Nurdin (26) Warga Pajampangan Kabupaten Sukabumi ini menuturkan, dirinya kerap kali berkeliling dari kampung -kekampung dan kadang bisa manggal di sekolah-sekolah.
Karena sekarang sekolah masih tutup, adanya wabah virus corona akhirnya saya berjualan ke pelosok pedesaan, meski kadang pelanggan anak-anak di kota juga masih banyak yang menunggu kedatangannya.

Halaman:

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x