Sultan Jual Onde untuk Beli Handphone agar Bisa Belajar Online

- 4 Agustus 2020, 20:59 WIB
ILUSTRASI belajar daring dari rumah
ILUSTRASI belajar daring dari rumah /Rizki Saputra//PIXABAY

MEDIA PAKUAN-Belajar dari rumah dengan cara online ternyata tidak membuat semua siswa senang. Bagi siswa dari keluarga tidak mampu akan menjadi beban tersendiri. Sebab, mereka harus berjuang untuk memiliki telepon genggam agar bisa mengikuti pelajar sesuai yang diberikan gurunya.

Seorang anak yang memiliki nama Sultan Zihan (15) di Kota Tasikmalaya harus berjualan onde-onde keliling kampung demi ingin memiliki handphone agar bisa memiliki handphone.

Pasalnya, penghasilan orang tuanya yang pas-pasan tidak cukup untuk membeli alat komunikasi tersebut.

Sultan kini duduk di kelas IX di SMPN Salopa Kabupaten Tasikmalaya. Lantaran tidak memiliki handphone, Sultan terpaksa meminjam pada teman-temannya yang sudah memiliki ponsel pribadi.

Baca Juga: Kasus Penipuan Paket Kurban Miliaran Rupiah di Cianjur Diperluas ke Wilayah Sukabumi

Berita ini dilansir dari Potensi Bisnis.com yang disadur dari Pikiran-Rakyat.com yang berjudul "’Sultan' di Kota Tasikmalaya Ini Jualan Onde-onde, Ingin Beli Handphone agar Bisa Belajar Online", ini sebentar lagi akan menghadapi ujian akhir sekolah.

Dia bercita-cita ingin melanjutkan sekolah ke SMK di Tasikmalaya."Saya berjualan onde-onde keliling di Kota Tasikmalaya berjalan kaki. Saya berangkat dari Salopa menumpang pakai motor teman saya. Motor disimpan di parkiran Dadaha, lalu saya berjalan kaki berjualan onde ke toko-toko dan warga kota," ujar Sultan saat menawarkan onde kepada para wartawan di kantor PWI Tasikmalaya, Senin 3 Agustus 2020.

Sultan mengaku, hampir dua bulan dirinya menjajakan kue onde dengan cara berkeliling ke setiap tempat. Setiap harinya rata-rata dia membawa 200 buah onde dari rumahnya untuk dijual.

Baca Juga: Kasus Penipuan Paket Kurban Miliaran Rupiah di Cianjur Diperluas ke Wilayah Sukabumi

Dia pulang sore hari dengan waktu tempuh sekitar 2 jam dengan menggunakan sepeda motor.

Tiap satu buah onde dijual Rp2.000, dan dari tiap satu buah onde dirinya mendapatkan keuntungan Rp1.000."Kalau terjual semua, dalam sehari saya Alhamdulillah bisa dapat Rp200.000 keuntungannya dipotong buat beli bensin dan buat makan," katanya.

Sultan mengatakan keinginan memiliki handphone sendiri agar bisa belajar daring. Namun, keuntungannya menjual onde belum mampu mewujudkan impiannya. Sebab sebagian keuntungan berikan ke orang tuanya untuk membantu kebutuhan hidup sehari hari keluarganya. Sang ibu juga bekerja sebagai penjual onde dengan wilayah berbeda.

Sementara ayahnya bekerja sebagai penjual gassoline atau pemantik api secara eceran di wilayah Terminal Salopa."Sama, bapak sama mamah juga berjualan onde dan gas api buat rokok. Jadi, saya coba membantu kedua orang tua saya untuk bisa membeli Hp buat belajar online," ujarnya.

Baca Juga: Baznas Buka Lowongan Pekerjaan, Ini Posisi yang Dibutuhkan

Di mengungkapkan telah beberapa bulan belajar dari rumah online. Lantaran tidak memiliki handphone, Sultan tidak bisa mengikuti pelajaran sebagaimana teman-temannya. “Kalau sinyal bagus, cuma saya belum punya Hp-nya. Mudah-mudahan saya berjualan onde di kota bisa beli Hp," tambah Sultan.(***)

 

 

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Potensi Bisnis


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x