"Ia didesain tidak hanya sebagai ruang pengingat saja, namun juga sebagai ruang pembelajaran bagi anak-anak muda Aceh agar mampu menata depan lebih gemilang," tambah Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil juga mengatakan bahwa Museum Tsunami ini didesain terbuka kepada khalayak sehingga bisa dijadikan interaksi public harian.
Atapnya didesain sebagai ruang penyelamatan jika terjadi masalah serupa. Didesain memiliki kearifan lokal yaitu Tari Saman yang menjadi inspirasi kulit bangunannya.
Di tengahnya terdapat atrium yang memuat benua dan bola batu bertuliskan negara-negara sahabat yang menolong Aceh saat tanggap darurat dahulu.
Juga terisitimewa hadirnya cerobong menjulang tempat khusus untuk mendoakan ribuan warga Aceh yang berpulang oleh peristiwa tersebut.
"Sejak dibangun, ribuan orang setiap bulannya. Sehingga tahun ini Alhamdulillah terpilih sebagai destinask wisata Terpopuler di ajang Anugerah Pariwisata Indonesia 2021. Selamat untuk warga Banda Aceh," tambah Ridwan Kamil.
Lalu, Ridwan Kamil juga mencantumkan puisi karya Azhari, dan Fikar E Weda yang berjudul Museum Tsunami.
"Aceh , meurtuahku Sekejap sakit, lantas lekas bangkit Tikungan luka lunas sudah
Jalan panjang masa depan merekahkan bunga gemilang," isi puisi tersebut.
"Salam hormat untuk masyarakat Aceh dari masyarakat Jawa Barat," tutup Ridwan Kamil.***