Kisah yang Mengharukan! Warga Bogor Berpuasa di Denmark Hingga Jam 21.00

- 2 Mei 2021, 17:19 WIB
Warga Bogor Berpuasa di Denmark Hingga Jam 21.00
Warga Bogor Berpuasa di Denmark Hingga Jam 21.00 /tangkap layar/ ANTARA



MEDIA PAKUAN - Seorang warga Leuwiliang Bogor Jawa Barat Irfan Sauki membagikan pengalamannya pada saat lakukan ibadah puasa berada di Copenhagen, Denmark.

Dia mengatakan pada saat melakukan puasa di Denmark dirinya harus menunggu waktu berbuka puasa lebih lama dibanding di Indonesia yaitu hingga pukul sembilan malam.

"Di Denmark itu kita buka puasa mendekati jam 9 malam, sekitar 18 jam puasanya, beda dengan di Indonesia yang hanya sekitar 13 jam," katanya yang dikutip Media Pakuan dari ANTARA, 2 Mei 2021.

Irfan Sauki menyampaikan bahwa menjalankan puasa Ramadhan di Denmark tempat ia bekerja tidaklah mudah karena harus buka puasa sekitar pukul 21,00.

Baca Juga: Super Manis! Ungkapan Semangat Ridwan Kamil untuk Atalia Praratya

Baca Juga: Dua Kali Menang Berturut! El Diablo Dijagokan Menangi MotoGP di Sirkuit Jerez, Spanyol

Selain itu umat muslim di Denmark juga harus memulai puasa tidak seperti di Indonesia yakni pukul 03.00 waktu setempat.

Bukan itu saja irfan juga mengaku baru bisa melaksanakan ibadah tarawih setelah didahului shalat Isya berlangsung pukul 23.00 waktu setempat.

"Untuk melaksanakan tarawih berjamaah itu di sini masjid jarang, kita shalat tarawihnya di kediaman masing-masing. Harus melawan ngantuk, karena sampai sekitar 11.30 malam, kemudian istirahat bangun lagi jam 02.00 untuk menyiapkan sahur, karena imsaknya disini jam 03.00 pagi," kata Irfan.

Dia mengatakan bahwa dia sangat rindu berpuasa di kampung halamannya karena suasana di Denmark tidak seperti di Indonesia.

Baca Juga: TKW Asal Madura Menikah dengan Bujangan Menjadi Madam Arab Kaya Raya, ini Perjalanannya

Baca Juga: Ikut Ramaikan Hardiknas, Krisdayanti Favoritkan Kutipan Megawati Soekarno Putri?

"Karena kita berada di wilayah minoritas beragama Islam, jadi kita tidak bisa merasakan suasana Ramadhan seperti di Indonesia nemuin yang jualan takjil, bisa ngabuburit, 'sahur on the road', itu tidak ada," katanya.

"Ada satu hal tantangan terbesar, kita harus bisa menyesuaikan karena masyarakat disini kebanyakan tidak berpuasa," kata alumnus Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, Jawa Barat itu.***

 

Editor: Iing Nuryasin

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x