Keadaan Gaza Saat Perayaan Tahun Baru, Penuh dengan Ledakan Bom

- 1 Januari 2024, 11:50 WIB
Perang terus berlangsung dan bukti genosida Israel dengan mengeksekusi langsung warga Palestina banyak beredar.
Perang terus berlangsung dan bukti genosida Israel dengan mengeksekusi langsung warga Palestina banyak beredar. /Violeta Santos Moura/

MEDIA PAKUAN - Hampir seluruh dunia kini tengah merayakan penyambutan Tahun baru 2024, langit dipenuhi dengan warna warni kembang api, beberapa orang merayakannya dengan jalan-jalan dan bakar-bakar ikan maupun jagung hal itu seperti sudah umum dilakukan masyarakat untuk menunggu pergantian tahun 2023-2024.

Terkecuali bagi negara palestina, saat ini palestina masih kritis serangan dari penjajah Israel, aksi genosida berhasil menjadikan pergerakan palestina terhenti, bom berhasil menghancurkan bangunan dan membuat keamanan masyarakat terganggu bahkan hampir tidak ada tempat berlindung yang aman dari ledakan.

Menurut laporan terbaru, Israel masih melakukan penyerangan terutama di kota Gaza, korban meninggal pun kian bertambah banyak.

“Setidaknya 100 orang tewas, 286 luka-luka dalam serangan Israel terhadap rumah-rumah di Gaza tengah dalam 24 jam terakhir,” kata Kementerian Kesehatan Palestina.

Baca Juga: Tak Perikemanusian, Israel Buldoser Wanita Hamil di Gaza Palestina: Acungkan Bendera Putih Sebelum Ditembaki

Serangan yang tak henti dan terus bertambahnya jumlah korban meninggal dari warga Palestina membuat setidaknya 21.822 orang telah tewas di Gaza dan 56.451 terluka dalam serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu.

Sejak pengepungan yang dilakukan Israel pada 7 Oktober 2023, warga Palestina di Gaza sangat sengsara bahkan mereka telah kehilangan makanan, air, bahan bakar dan obat-obatan.

Kekurangan yang parah ini hanya dapat diatasi dengan konvoi bantuan kemanusiaan yang masuk terutama melalui Mesir.

Peringatan keras terbaru dari badan PBB mengenai bencana kemanusiaan yang terjadi di Gaza datang ketika pasukan Israel pada Kamis, 28 Desember 2023 terus membombardir wilayah tersebut.

Serangan udara dan artileri serta pertempuran dari rumah ke rumah menjadi yang terparah di kota selatan Khan Younis.

Bahkan,  lebih dari 80 persen dari 2,4 juta penduduk Gaza telah diusir dari rumah mereka dan banyak dari mereka kini tinggal di tempat penampungan sempit atau tenda darurat di ujung selatan, dan sekitar kota Rafah dekat perbatasan Mesir.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x