MEDIA PAKUAN - Penjajah Israel kembali melakukan aksi kejamnya. Mereka tidak hanya membombardir bangunan pemukiman rumah warga dan rumah sakit dengan senjata berat.
Tapi secara kejam menembak empat wanita yang tengah hamill tua. Aksi penembakan yang berlangsung di Tal Al-Zaatar, Gaza.
Menurut laporan, tragedi itu terjadi ketika para wanita itu hendak pergi ke rumah sakit Al-awda sembari mengibarkan bendera putih agar aman menuju rumah sakit.
Baca Juga: Cek Fakta! PT Yamaha Motor Indonesia Membagikan Motor Aerox di Tiktok: Simak Penjelasannya
Namun, tentara Israel malah menembak mati ke empat wanita tersebut. Dan yang lebuh mengenaskan jasad wanita tersebut di hancurkan oleh buldozer.
Namun, tentara Israel malah menembak mati ke empat wanita tersebut. Dan yang lebuh mengenaskan jasad wanita tersebut di hancurkan oleh buldozer.
Hal tersebut dilaporkan sejumlah saksi mata yang dilaporkan oleh Al-Jazeera.
Lalu tanpa rasa kemanusiaan jenazah dibiarkan begitu saja di antara tumpukan mayat lain di area itu.
Agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina, hingga kini telah menewaskan lebih dari 21.300 orang. Mayoritas korban ialah anak-anak dan perempuan.
Lalu tanpa rasa kemanusiaan jenazah dibiarkan begitu saja di antara tumpukan mayat lain di area itu.
Agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina, hingga kini telah menewaskan lebih dari 21.300 orang. Mayoritas korban ialah anak-anak dan perempuan.
Baca Juga: Lagi-lagi Gunung Marapi Sumbar Erupsi, Diawali Suara Dentuman Keras, Teguh: Berstatus Waspada!
Baca Juga: Korban Hilang di Erupsi Gunung Marapi Ditemukan Semua, Kepala BNPB Pastikan Nihil Masyarakat yang Terdampak
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 55 ribu orang juga terluka imbas agresi.
Kekejaman Israel tidak terhenti setelah gencatan senjata pada awal Desember lalu.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 55 ribu orang juga terluka imbas agresi.
Kekejaman Israel tidak terhenti setelah gencatan senjata pada awal Desember lalu.
Pasukan Israel semakin brutal dengan memperluas operasinya ke selatan, di mana ratusan ribu warga Gaza terpaksa mengungsi.
Sebelumnya, genjatan senjata pernah berlaku selama lima hari lalu diperpanjang selama dua hari dengan Qatar dan Mesir sebagai penengah, dimulai sejak sejak Jumat, 24 November 2023, sampai Jumat, 1 Desember 2023.
Saat itu, Hamas membebaskan total 86 perempuan dan anak-anak sipil Israel, dengan imbalan 240 perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel Penjajah.
Sebelumnya, genjatan senjata pernah berlaku selama lima hari lalu diperpanjang selama dua hari dengan Qatar dan Mesir sebagai penengah, dimulai sejak sejak Jumat, 24 November 2023, sampai Jumat, 1 Desember 2023.
Saat itu, Hamas membebaskan total 86 perempuan dan anak-anak sipil Israel, dengan imbalan 240 perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel Penjajah.
Selain sipil Israel, Hamas juga membebaskan 24 warga negara asing selama jeda pertempuran.***