Dirampok dan Diperkosa Didepan Anaknya, Polisi Malah Salahkan Korban

- 13 September 2020, 19:37 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual.
Ilustrasi pelecehan seksual. /Pixabay/

"Pernyataan seperti itu dari orang-orang yang bertanggung jawab, harus dimulai dengan permintaan maaf karena gagal melindungi warga negara Pakistan," kata Khadija Siddiqui, seorang aktivis dan pengacara.

"Mereka harus meminta maaf, karena perempuan di negara ini harus menderita setiap hari," katanya menambahkan.

Tahira Abdullah, seorang veteran pembela hak asasi manusia juga marah dengan kejadian tersebut.

Baca Juga: Kekerasan Oknum Polisi Terhadap Warga yang Tidak Memakai Masker

"Ini hanyalah puncak dari kejahatan kekerasan yang dilakukan terhadap wanita dan gadis yang tidak pernah dilaporkan, terutama di pedesaan kami," kata Tahira Abdullah.

Namun, dia juga menilai bahwa ini adalah pertanda positif karena kasus perampokan dan pemerkosaan tersebut menerima banyak publisitas dari media.

Sehingga lanjutnya, dia berharap, dengan banyaknya sorotan dari media, kasus tersebut akan mendapat tindakan nyata dari pihak kepolisian.

Setelah memicu kemarahan publik, akhirnya pihak kepolisian Pakistan menangkap 15 orang yang diyakini terkait dengan kasus perampokan dan juga pemerkosaan wanita tersebut.

Baca Juga: Guru Hukum Squat Jump Tidak Kerjakan PR, Bocah Tewas Gagal Jantung

Namun sayangnya, polisi menyampaikan bahwa tak satu pun dari 15 orang yang ditangkap tersebut diyakini sebagai bagian dari kelompok perampok tersebut.***

Halaman:

Editor: Ahmad R

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah