Netanyahu bahkan menyamakan para pejuang Palestina dengan organisasi teroris ISIS. Ia mengungkapkan bahwa para pejuang menyandera warga dan memanfaatkan sekolah, masjid, serta rumah sakit sebagai pusat komando teror.
"Kejahatan yang dilakukan Hamas-ISIS hari ini di Gaza, besok akan dilakukan di Paris, New York, dan di seluruh dunia. Para pemimpin dunia harus mengutuk Hamas-ISIS dan bukan Israel," tambahnya.
Meskipun Macron mengakui hak Israel untuk melindungi diri setelah peristiwa pembantaian 7 Oktober, Prancis dengan tegas mengutuk serangan yang dilakukan oleh pejuang Palestina.
"Kami turut merasakan penderitaan Israel. Dan kami memiliki keinginan yang sama untuk memberantas terorisme," pungkas Macron.***
Sumber: Amanpalestina.id