Jeda Perang Diberlakukan, Ribuan Warga Gaza Kibarkan Bendera Putih: 'Kami Bukan Teroris, Kami Warga Sipil...

- 9 November 2023, 11:48 WIB
Warga Gaza berbondong-bondong mengungsi.
Warga Gaza berbondong-bondong mengungsi. /Reuters/Ahmed Zakot

 
MEDIA PAKUAN - Serangan tentara Israel makin menjadi-jadi, memicu gelombang pengungsian warga Gaza Palestina. Ribuan warga Gaza memilih untuk mengungsi, bahkan  sebagian melarikan diri.
 
Mereka mengungsi disejulah wilayah yang berada tidak jauh dari kota Gaza untuk menghindari aksi pembantaian zionis Israel. Apalagi aksi pembataian semakin mengganas.

Israel memberikan kesempatan jeda perang selama 4 jam setiap harinya. Sehingga warga lebih  mengevakuasi diri. Sambil membawa bendera putih warga berbondong-bondong berjalan kaki ke arah Gaza Selatan.

Mereka melewati Jalan Salah Eddin, satu dari dua jalan raya utama di Gaza yang menghubungkan utara dan selatan daerah kantong itu.
 
Baca Juga: PLTS Terbesar se-Asean, Presiden RI Joko Widodo Resmikan Penggunaannya: Layanan Ribuan Rumah Warga

"Itu sangat menakutkan. Kami mengangkat tangan dan kami terus berjalan. Ada begitu banyak dari kami, kami memegang bendera putih," kata salah satu massa warga sipil Gaza yang mengungsi, Ola al-Ghul, Rabu 8 November 2023.

"Pada saat yang sama kami melihat ribuan orang bergerak ke selatan. Mereka berjalan kaki. Mereka mengibarkan bendera putih karena takut diserang. Mereka bergerak bersama dalam jumlah besar, dengan keyakinan akan aman,"katanya,

Salah satu warga sipil Amira al-sakani  mengaku lelah dengan peperangan ini, mewakili yang lainya ia menyerukan perdamaian warga Gaza, "kami menginginkan masa depan yang bahagia" ungkapnya.
 
Baca Juga: 5 Cara Alami Ampun Memerahkan Bibir, No 5 Paling Penting dan Berpengaruh: Simak Yuk, Paling Direkomendasi

Perjalanan dari Gaza Utara menuju gaza selatan kurang lebih sejauh empat kilometer, selama perjalanan mereka hanya melihat mayat yang berserakan dimana-mana.

Lebih dari 10.300 warga Palestina tewas dan sebanyak 4.200 di antaranya merupakan anak-anak.

Tidak hanya di Gaza Utara, angka korban menunjukkan tidak ada daerah di wilayah itu yang aman, dengan hampir 3.600 orang tewas di Gaza selatan dan tengah semua wilayah Gaza telah di kepung oleh tentara Israel.

Dalam satu kasus, UNRWA melaporkan bahwa lebih dari 600 orang berbagi satu toilet. Ada juga ribuan kasus penyakit pernapasan akut, infeksi kulit, diare dan cacar air, kata PBB, sementara mengakses persediaan dasar seperti roti menjadi sulit.
 
Baca Juga: Jangan Cemas, Ini Resep Sushi Fruit Mayo Bercitarasa Manis Segar: Khusus Bagi Tidak Doyan Ikan Mentah

Jabalia adalah kamp yang terus menjadi target serangan Israel sejak konflik pecah.

"Kami bukan teroris, kami warga sipil, kami ingin hidup dalam damai," kata Hatim Abu Riash menambahkan.

Sejak awal pekan ini, pasukan Israel telah mengepung Kota Gaza dan terlibat pertempuran sengit secara langsung dengan anggota milisi Hamas.

Warga Palestina juga menyebut tidak ada satu pun wilayah yang aman dari pengeboman Israel. Hingga kini lebih dari 70 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi.***

Editor: Ahmad R

Sumber: PRMN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x