Awali Serangan Darat Makin Intensif, Israel Bombardir Jalur Gaza Utara: Senin 30 Oktober 2023 Pag

- 30 Oktober 2023, 12:37 WIB
Kendaraan lapis baja Israel yang coba memasuki Jalur Gaza, Palestina bagian utara.
Kendaraan lapis baja Israel yang coba memasuki Jalur Gaza, Palestina bagian utara. /Anadolu/

 

MEDIA PAKUAN - Warga Palestina di Gaza Utara membenarkan serangan tentara Israel semakin invensif. Diawali serangan udara dan artileri berat berlangsung, Senin 30 Oktober 2023  pagi.
 
Serangan pasukan Israel yang didukung tank menekan keberadaan pejuang Hamas. Serangan darat berlangsung sejak Jumat 27 Oktober 2023 dilakukan siang hingga malam hari.

Pengeboman dan invasi darat oleh tentara Israel itu telah memicu meningkatnya seruan seruan internasional untuk melindungi warga sipil.

Serangan udara Israel menghantam daerah daerah yang dekat rumah sakit Shifa dan Al-Quds di Kota Gaza.
 
Para militan Palestina bentrok dengan pasukan Israel di daerah perbatasan di sebelah timur Kota Khan Younis, di bagian selatan daerah kantong tersebut, sebut media Palestina.
 
Baca Juga: Nilai Tukar Uang Rupiah Hari Ini Semakin Melemah, Akibat Eskalasi Konflik Palestina

Tidak ada nya  komentar dari Hamas atau militer Israel mengenai pertempuran Senin pagi ini.membuat  Reuters tidak dapat mengonfirmasi laporan laporan tersebut.

Pengeboman tersebut terjadi beberapa jam setelah Israel merilis gambar tank tempur di pantai barat wilayah kantong Palestina, yang menandakan adanya upaya potensial untuk mengepung kota utama.
 
Pengepungan Kota Gaza selama dua hari setelah Pemerintah Israel menginstruksikan  perluasan serangan darat melintasi perbatasan timurnya.

Dengan adanya beberapa gambar yang diunggah secara daring menunjukkan bahwa tentara Israel mengibarkan bendera Israel jauh di dalam Gaza. Reuters tidak dapat memverifikasi gambar tersebut.

Israel menyatakan diri berada dalam "fase kedua" dalam perang tiga pekan melawan militan Hamas yang didukung Iran. Sebagian besar tidak terpantau oleh publik, karena pasukan pasukan bergerak dalam kegelapan dan pemadaman telekomunikasi memutus akses warga Palestina.
 
Baca Juga: Harga Emas Batangan Antam, Alami Turun Rp1000: Sebelumnya Bercokol Rp1,136.000 Per Gram

Pemutusan sambungan telepon dan internet tampaknya mereda pada hari Minggu, namun penyedia telekomunikasi Paltel mengatakan serangan udara Israel kembali melumpuhkan layanan internet dan telepon di bagian utara wilayah kantong tersebut, di mana lokasi pusat komando Hamas berada.

Serangan Israel yang dilaporkan mengenai daerah di dekat rumah sakit terjadi setelah Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan pada hari  Minggu bahwa mereka telah menerima  peringatan peringatan dari otoritas Israel untuk segera mengevakuasi rumah sakit al-Quds, tempat sekitar 14.000 orang mencari perlindungan dari tentara israel.

Israel menuding Hamas menempatkan pusat komando dan infrastruktur militer lainnya di rumah sakit Gaza, tetapi hal ini dibantah oleh kelompok tersebut.

Pejabat Palestina mengatakan bahwa sekitar 50.000 orang juga berlindung di Rumah Sakit Shifa, dan menambahkan bahwa mereka khawatir dengan ancaman Israel yang terus berlanjut terhadap fasilitas tersebut.
 
Baca Juga: Kesedihan Menteri Pendidikan Palestina: Tahun Ajaran Tiba, Seluruh Siswa Mati Syahid

Israel telah memperketat blokade dan membombardir kota Gaza sejak kelompok bersenjata Hamas menyerbu melintasi perbatasan ke Israel pada 7 Oktober kemaren. Pihak berwenang Israel mengatakan bahwa para militan membunuh sekitar 1.400 orang dan menyandera sedikitnya 239 orang.

Peningkatan serangan yang dilakukan oleh  Israel bertepatan dengan meningkatnya seruan internasional "jeda kemanusiaan" untuk mengizinkan bantuan masuk.

Perundingan yang dimediasi Qatar antara Israel dan Hamas berlanjut pada hari Minggu, menurut sebuah sumber yang menjelaskan tentang adanya  perundingan tersebut kepada Reuters, serta termasuk diskusi tentang kemungkinan pembebasan sandera.

Hamas menginginkan adanya eda kemanusiaan selama lima hari dalam operasi Israel untuk memungkinkan bantuan bantuan dan bahan bakar masuk ke Jalur Gaza yang terkepung sebagai imbalan atas pembebasan semua sandera sipil yang ditahan oleh militan, kata sumber yang berbicara tanpa menyebut nama itu.

Lebih dari separuh sandera yang ditahan oleh Hamas memiliki paspor asing dari 25 negara, termasuk 54 warga negara dari  Thailand, menurut pemerintah Israel.
 
Baca Juga: Makan Siang, 3 Calon Presiden di Undang Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Senin 30 Oktober 2023 Hari Ini

Pada hari Senin, Dewan Keamanan PBB akan diberi pengarahan kembali mengenai situasi kemanusiaan di Gaza.
 
Badan yang  beranggotakan 15 negara tersebut telah gagal melakukan pemungutan suara sebanyak empat kali dalam dua pekan terakhir ini  mengenai tentang rancangan resolusi yang bertujuan untuk mengambil tindakan terhadap perang tersebut.
 
Tetapi Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 negara memberikan suara mayoritas pada Jumat untuk menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera.***


 
 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah