UNESCO Siap Tetapkan Kota Kuno Jericho Sebagai Warisan Dunia di Palestina September 2023 , Israel Marah

- 5 September 2023, 23:23 WIB
Kota Jericho di Tepi Barat Palestina
Kota Jericho di Tepi Barat Palestina /Tangkapaan layar

MEDIA PAKUAN - UNESCO dikabarkan akan melakukan pemungutan suara untuk menetapkan kota kuno Jericho, kota sebagai situs warisan dunia milik Palestina.

Terletak di Lembah Yordan diantara Sungai Yordan di timur dan Yerusalem di barat, kota Palm ini menjadi pusat administratif Kegubernuran Jericho di Negara Palestina.

Disebut Ariha oleh orang Palestina, Jericho adalah kota tertua di dunia dengan usia sekitar 11.000 tahun yang hingga kini masih dihuni.

Jericho merupakan wilayah yang terlarang bagi warga Israel yang berada di Area A di bawah pengawasan administrasi Otoritas Palestina (PA).


Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa ini akan segera pemungutan suara yang akan berlangsung di Arab Saudi, dalam dua minggu kedepan di bulan September ini.

Keputusan yang akan diambil UNESCO ini membuat orang Israel marah, hingga perdebatan situs arkeologi di Tanah Suci ini menjadi bagian dari perjuangan Palestina.


Anggota parlemen Israel mengatakan keputusan untuk menetapkan Jericho ke Palestina adalah campur tangan terang-terangan oleh UNESCO dalam konflik yang bukan merupakan peran UNESCO.


UNESCO telah mengakui Palestina sejak tahun 2011 dan sudah menetapkan tiga situs milik Palestina yaitu Gereja Kelahiran di Betlehem, Kota Tua Al-Khalil di Hebron, termasuk Makam Para Leluhur dan teras Masjid dan Lanskap Budaya Battir, di Yerusalem Selatan.


Otoritas Palestina dalam permohonannya kepada Komite Warisan Dunia menyebutkan sejarah Jericho yang dihuni selama 11.000 tahun peradaban manusia.


Dalam permohonan itu Otoritas Palestina tidak menyebutkan adanya keterkaitan dengan sejarah Yahudi, Israel, atau Alkitab.


Otoritas Palestina juga telah mengajukan 13 situs arkeologi lainnya, seperti Sebastia, bekas situs Samaria, yang dibangun kembali oleh Herodes Agung pada abad ke-1 SM, dan Qumran, situs penemuan Gulungan Laut Mati.


Sebastia di ajukan oleh Otoritas Palestina pada tahun 2012, yang mencakup wilayah kota Persia, Helenistik, Romawi, Bizantium, dan sejarah Islam, namun tidak menyertakan referensi pada pendudukan Israel di situs tersebut.


Di situs reminya UNESCO, Sebastia telah di tetapkan sebagai situs milik Palestina, dan tidak menggunakan kata Yahudi atau Israel untuk situs tersebut.


Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agustus lalu mengumumkan bahwa Israel akan mulai melindungi situs arkeologi kuno Yahudi di Area C Yudea dan Samaria, yang secara internasional dikenal sebagai Tepi Barat.


Israel mengklaim telah terjadi perusakan dan penjarahan oleh warga Palestina terhadap pada 1.000 situs, dengan tuduhan menghilangkan bukti sejarah Yahudi di negara tersebut.***

Editor: M Hilman Hudori

Sumber: UNESCO.org allisrael.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah