Ditengah Duka, Warga Lebanon Masih Meragukan Pemicu Terjadinya Ledakan

- 6 Agustus 2020, 11:39 WIB
Ilustrasi ledakan bom.*
Ilustrasi ledakan bom.* /Pixabay/Alexas_Fotos/Pixabay

MEDIA PAKUAN - Sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia, perekonomian Beirut, Lebanon, tengah menurun. Kini kondisinya semkain terpuruk setelah dilanda dua ledakan besar yang terjadi Selasa 4 Agustus 2020.

Sebenarnya negara yang berada di Timur Tengah tersebut sudah tidak asing lagi dengan suara letusan senjata api atau dentuman bom.

Hanya saja kali ini sangat berbeda. Ledakan berasal dari 2.750 ton amonium nitrat yang tersimpan di sebuah gudang di dekat pelabuhan.

Baca Juga: Bagus, Seratus Korban Kekerasan Seksual Sodomi Emon Di Berdayakan UMKM dan Pertanian

Meski telah berselang dua hari setelah kejadian, namun warga Beirut masih meragukan pemicu terjadinya ledakan.

Terlebih lagi peristiwa tersebut kini telah menyisakan kerusakan serta kesedihan akibat banyaknya korban jiwa maupun korban luka.

Sperti dilansir dari berita Pikiran-rakyat.com berjudul "Jejak Darah Berceceran di Mobil dan Motor, Tak Semua Orang Percaya Soal Penyebab Ledakan di Lebanon", getaran akibat ledakan terasa sampai Beirut Selatan.

Dentumannya terdengar sampai sejauh 80 km dari arah Utara Lebanon. Bahkan ada yang melaporkan bahwa ledakannya terdengar sampai 250 km jauhnya ke arah Barat Cyprus.

Baca Juga: Bupati Sukabumi Butuh Saran dan Masukan dari SPN

“Kita dikutuk,” ujar seorang pemuda disana, yang pergelangan tangannya berlumuran darah akibat pecahan kaca.

“Walaupun ini adalah sebuah kebetulan, namun saya tidak bisa terima kejadian seperti ini lagi," paparnya.

Berbagai rumor tentang ledakan itu terus bermunculan. Warga Beirut hampir sepenuhnya tidak percaya akan penyebab terjadinya ledakan.

“Tidak ada yang terjadi secara kebetulan,” ucap Sobhi Shattar sambil membersihkan puing-puing di depan rumah seorang mantan direktur Nissan, Carlos Ghosn, seperti dilansir The Guardian, Rabu.

Baca Juga: Indonesia dan Amerika Serikat Saling Tukar Buronan

“Ini bisa jadi sebuah peringatan pada semuanya untuk mundur,” tambahnya.

“Hanya bahan peledak dengan jumlah yang besar yang dapat menyebabkan ledakan itu,” kata Riyadh Haddad, seorang insinyur lokal.

“Sesuatu di pelabuhan itu meledak dengan sendirinya, atau ada yang sengaja memicunya,” tambahnya.

“Lihat ini. Bagaimana caranya memperbaiki semua ini? Setidaknya satu meter jendela di tiap bangunan hancur. Kita telah kehilangan uang, pekerjaan, kekuatan, dan bahkan bensin. Dan sekarang insiden ledakan ini. Apakah ini sebuah peringatan? Ataukah akan ada perang?” tambahnya.

Sesaat setelah ledakan, pemerintah menduga bahwa sebuah gudang petasan telah menyebabkan ledakan hebat itu. Namun, itu semua terbantahkan karena besarnya ledakan dan juga cakupan getarannya.

Baca Juga: 12 Drakor yang Tayang di Bulan Agustus 2020. Bergenre Melodrama Hingga Horor

Menteri Dalam Negeri Lebanon, Mohamed Fehmi, menjelaskan kepada media MTV Lebanon bahwa ledakan tersebut terjadi dikarenakan amonium nitrat dalam jumlah yang banyak yang tersimpan di pelabuhan.

Namun penjelasan itu tidak cukup untuk meredakan rasa penasaran para warga. “Apakah pelabuhan itu sebuah gudang persenjataan?” tanya seorang pria yang sedang mencoba menelpon temannya. I

“Ini hampir setara ledakan nuklir dan saya pikir yang meledak adalah bahan-bahan peledak kelas militer. Apakah mereka akan jujur tentang ini? Saya tidak yakin,” ujarnya kepada wartawan The Guardian.***

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x