Pencarian 68 Penumpang Korban Jatuhnya Pesawat Yeti Airlines di Nepal: Beredar Rekaman Video di Dalam Pesawat

- 15 Januari 2023, 23:43 WIB
Evakuasi jenazah di lokasi jatuhnya pesawat di Pokhara di Nepal
Evakuasi jenazah di lokasi jatuhnya pesawat di Pokhara di Nepal /Bijay Neupane/Handout via REUTERS

MEDIA PAKUAN - Sebuah pesawat Yeti Airlines, yang membawa 72 penumpang dari Ibukota Kathmandu menuju bandara internasional baru Pokhara di Nepal, jatuh dan menewaskan setidaknya 68 orang pada Minggu, 15 Januari 2023, sekitar pukul 10:50.

Dari 68 penumpang tersebut, dilaporkan 4 orang diantaranya adalah awak pesawat, 53 warga Nepal, sementara 15 lainya merupakan warga negara asing, 5 orang warga India, 4 orang warga Rusia, 2 orang warga Korea, dan 1 penumpang masing-masing dari Irlandia, Australia, Argentina, dan Perancis.

Militer Nepal mengatakan tiga puluh satu jenazah telah dibawa ke rumah sakit, sementara 36 lainnya masih berada di jurang setinggi 300 meter.

Ratusan petugas penyelamat diturunkan untuk proses pencarian di lereng bukit tempat pesawat jatuh, pencarian akan dilanjutkan Senin mengingat waktu dan cuaca malam yang tidak memungkinkan.

Dalam rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan sebuah pesawat terbang ATR 72 bermesin ganda turboprop, di ketinggian rendah di atas area pemukiman membelok tajam ke kiri, diikuti dengan ledakan keras.

setelah pesawat jatuh warga sekitar berusaha untuk melihat lokasi kejadian.

Sementara di video lain yang posting  The New Indian, di Twitter sebuah rekaman yang nampaknya diambil oleh seorang warga India, memperlihatkan bagamana detik-detik pesawat itu jatuh dan terbakar.

Bandara internasional Pokhara, yang baru saja dibuka pada 1 Januari 2023 untuk menggantikan bandara lama secara bertahap, didirikan pada tahun 1958.

Kota Pokhara merupakan pintu masuk utama bagi para peziarah religius dan pendaki internasional.

Negara di Himalaya ini memiliki beberapa landasan pacu paling terpencil dan rumit di dunia, diapit oleh puncak yang tertutup salju yang menimbulkan tantangan bahkan bagi pilot-pilot hebat.

Pelatihan dan pemeliharaan yang tidak memadai, tidak bisa menjamin keamanan  industri penerbangan Nepal yang telah berkembang pesat beberapa tahun terakhir.

Bahkan Uni Eropa sejak  2013, telah menyatakan larangan terhadap semua maskapai penerbangan Nepal dari wilayah udaranya karena masalah keamanan.

Nepal tidak memiliki infrastruktur untuk prakiraan cuaca yang akurat, terutama di daerah terpencil dengan medan pegunungan.

Tercatat hampir 350 orang tewas sejak tahun 2000 dalam kecelakaan pesawat atau helikopter di Nepal.

Nepal merupakan rumah bagi delapan dari 14 gunung tertinggi di dunia, termasuk Everest di mana perubahan cuaca yang tiba-tiba dapat menyebabkan kondisi berbahaya untuk penerbangan.

Editor: M Hilman Hudori

Sumber: Twitter Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x