Seruan Restrukturisasi Dewan Keamanan PBB Menguat, Turki Suarakan Penghapusan Hak Veto

- 24 September 2022, 22:40 WIB
Ilustrasi bendera PBB.
Ilustrasi bendera PBB. /Pixabay/padrinan /

"Dulu negara 5 negara itu menggunakan Dewan Keamanan PBB untuk memanggil  pihak yang berperang seperti terhadap Korea Utara, Iran, Irak," katanya.

"Namun hal itu, tidak berarti jika melihat kepentingan nasional mereka seperti pendudukan Israel atas tanah Palestina,” tegasnya.

Perbedaan pendekatan antara Ankara dan Washington adalah Turki  mengusulkan sistem keanggotaan bergilir untuk semua negara. Sementara AS bertujuan untuk meningkatkan jumlah perwakilan tetap dan tidak tetap DK PBB.

Sejauh ini Rusia telah menjadi pengguna hak veto terbanyak dengan 120 veto. AS dengan 82 veto, yang sebagian besar digunakan untuk membungkam kritikan atas  Israel.

Sementara China yang berpihaka kepada Rusia menggunakan hak vetonya berkali-kali,  dalam perang saudara di Suriah. 


Inggris dan Prancis tidak menggunakan hak veto mereka sejak 1989, karena merupakan sekutu AS.

Menurut Ustun dari SETA, kekuatan besar tidak mungkin menyerahkan kekuatan ini, karena sejumlah masalah seperti Israel dan Suriah.

Gowan percaya bahwa AS tidak akan pernah melepaskan hak veto dasarnya, terutama pada isu-isu terkait Israel.

AS akan mendukung peningkatan kursi permanen untuk negara-negara lain, yang sangat mustahil untuk disepakati.

Ia menekankan akan lebih mudah untuk bekerja pada isu-isu lain, seperti menyetujui kode etik tentang penggunaan veto P5, yang tidak memerlukan reformasi Piagam.

Halaman:

Editor: M Hilman Hudori

Sumber: Anadolu Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah