Network
MEDIA PAKUAN - Jumlah ekspor kurma Arab Saudi mengalami peningkatan dari tahun ketahunnya.
Festival Kurma Buraidah yang dimulai pada awal bulan hingga akhir Agustus 2022, mencatat ekspor ke lebih dari 74 negara di seluruh dunia.
Festival ini bertujuan untuk menarik konsumen, investor, dan eksportir dari negara-negara Arab dan Teluk.
Baca Juga: Anggota Parlemen Eropa dari Perancis, Biden Berbahaya dan UE Membuka Jalan Perang dengan Rusia
Sebanyak 45 jenis kurma dari berbagai negara dipamerkan dalam festival ini.
Meningkat 31% dibandingkan tahun 2020, ekspor kurma Arab Saudi mendongkrak pendapatan sebesar 1,215 miliar riyal atau sekitar Rp 4 triliun pada tahun 2021.
Arab Saudi memiliki sekitar 380 hektar tanah yang cocok digunakan untuk industri pohon kurma.
Sebagian besar perkebunan kurma berada di wilayah Al-Qassim yang mampu memproduksi lebih dari 300.000 ton kurma setiap tahunnya.
Peningkatkan produksi kurma sebagai pendapatan non-minyak, diharapkan mendukung Visi Kerajaan Arab Saudi 2030 .
Pusat pemasaran terbesar kurma di dunia di Arab Saudi adalah Festival Kurma Buraidah yang diselenggarakan oleh cabang Kementerian Lingkungan Hidup, Air dan Pertanian di Al-Qassim.
Lebih dari 1.000 kendaraan memadati lokasi festival kurma di seluas 15.000 meter persegi untuk pengepakan dan ekspor ke kota-kota Kerajaan Arab Saudi, negara-negara Teluk dan Arab dan Amerika, Eropa dan Asia Timur.
Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) urutan teratas eksportir kurma terbesar di dunia pada 2020 dengan kuantitas ekspor mencapai 240.652 ton adalah Uni Emirat Arab, Arab Saudi sebanyak 214.721 ton disusul oleh Irak 207.946 ton, Iran 203.062 ton, dan Israel 140.300 ton.***
