Network
MEDIA PAKUAN - Seorang mantan kepala inspektur nuklir Uni Soviet memperingatkan penembakan oleh pasukan Ukraina terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye di Ukraina selatan.
Vladimir Kuznetsov, Selasa 16 Agustus 2022, mengatakan jika fasilitas penyimpanan yang menyimpan bahan bakar nuklir bekas terkena ledakan rudal, maka akan menyebabkan kerusakan dan bocornya radiasi.
Ia menekankan "Jika 20 hingga 30 kontainer nuklir hancur dalam serangan, maka radiasi akan mempengaruhi sekitar sembilan negara yaitu Turki, Bulgaria, Romania, Slovakia, Republik Ceko, Polandia, negara-negara Baltik dan jelas Ukraina Barat," ungkapnya.
Pada bulan Maret, dua minggu setelah kampanye militer di Ukraina, pasukan Rusia mengambil alih pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye.
Rusia menuduh Ukraina sengaja menargetkan fasilitas dan memperingatkan bahwa bencana nuklir besar, mirip dengan yang terjadi di Chernobyl pada tahun 1986, atau bahkan bisa lebih buruk.
Pemerintah Kiev menyangkal tuduhan ini dan mengklaim bahwa pasukan Rusia yang menembaki pembangkit listrik untuk menjebak militer Ukraina.
PBB menyebutnya sebagai serangan bunuh diri dan mengusulkan pengiriman delegasi Badan Energi Atom Internasional.
Anggota administrasi pemerintah daerah Vladimir Rogov mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah menembak langsung sistem pendingin dan tempat penyimpanan limbah nuklir di dalam fasilitas tersebut.
Ia menambahkan Militer Ukraina menyerang titik rentan yang salah satu pelurunya jatuh 10 meter dari wadah bahan bakar nuklir.
